Penutupan Terusan Suez Bikin Perdagangan Global Terganggu, RI Terdampak?

26 Maret 2021 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kapal kontainer yang tersangkut di Terusan Suez di Pelabuhan Ismailia, Mesir. Foto: Khaled Desouki/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kapal kontainer yang tersangkut di Terusan Suez di Pelabuhan Ismailia, Mesir. Foto: Khaled Desouki/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapal raksasa Ever Given masih tersangkut di ujung selatan Terusan Suez, Mesir. Saat ini, Terusan Suez masih tertutup karena adanya insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu berimbas pada terganggunya lalu lintas kapal kargo lainnya di wilayah tersebut. Terusan Suez sendiri menjadi salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia, yang menghubungkan Asia dan Afrika menuju Eropa, begitu juga sebaliknya.
Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan terhentinya lalu lintas di Terusan Suez itu memberikan dampak ke Indonesia. Menurutnya, hal ini sudah pasti akan mengganggu arus ekspor dan impor antara Asia dan Eropa, termasuk ke Indonesia.
“Kejadian kandasnya kapal yang kemudian menghambat seluruh pelayaran, sudah pasti mengganggu arus ekspor impor antara Asia-Eropa, yang pada gilirannya berdampak ke ekspor impornya Indonesia,” ujar Piter kepada kumparan, Jumat (26/3).
Namun menurut Piter, kebanyakan tujuan ekspor utama Indonesia bukan ke Eropa. Begitu juga dengan asal impor utama yang bukan dari Eropa.
ADVERTISEMENT
“Tapi tujuan ekspor utama kita bukan Eropa, demikian juga asal impor kita yang terbesar bukan Eropa,” kata dia.
Ilustrasi peti kemas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sehingga, dampak Terusan Suez dinilai tak akan signifikan terhadap laju ekspor atau impor Indonesia. Apalagi saat ini, ekspor dan impor Indonesia juga mulai membaik.
“Jadi meskipun terdampak negatif, saya kira tidak terlalu besar,” jelasnya.
Saat ini, laju ekspor dan impor Indonesia mulai membaik. Neraca perdagangan mencatatkan surplus untuk kesepuluh kalinya di Februari 2021.
Surplus neraca dagang di Februari 2021 yang sebesar USD 2 miliar juga disebut sebagai sinyal pemulihan ekonomi. Bagaimana tidak, sembilan bulan sebelumnya, ekspor dan impor sama-sama mengalami penurunan, meskipun neraca dagang mencatatkan surplus.
Ekspor selama Februari 2021 tercatat USD 15,27 miliar atau naik 8,56 persen dari periode yang sama tahun lalu (yoy). Sedangkan impor sebesar USD 13,26 miliar, naik 14,86 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Seperti dilansir dari Reuters, insiden kapal kargo dengan panjang 400 meter dan membawa muatan 224 ribu ton itu dapat mempengaruhi rantai pasokan perdagangan di Asia Tenggara. Hal ini dikatakan oleh Menteri Transportasi Singapura, Ong Ye Kung.
"Jika itu terjadi, akan diperlukan beberapa penghitungan pasokan dan persediaan. Kita harus membuat rencana dan memastikan operasional tetap lancar," kata Ong.
Terusan Suez merupakan salah satu rute perdagangan paling penting di dunia. Sekitar 10 persen perdagangan maritim global melalui terusan yang telah berusia 150 tahun itu.
Menurut Otoritas Terusan Suez (SCA), setiap tahun hampir 19 ribu kapal melalui Terusan Suez dengan total tonase mencapai 1,17 miliar ton.