Perdana, Indonesia Ekspor Produk Ayam Olahan ke Qatar

24 Februari 2021 10:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) Lepas Ekspor 16 Kontainer produk ke Jepang dan Timor Leste. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) Lepas Ekspor 16 Kontainer produk ke Jepang dan Timor Leste. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia menjajaki kerja sama ekspor produk ayam atau unggas olahan ke salah satu negara Timur Tengah, Qatar. Ekspor ini dilakukan oleh salah satu perusahaan swasta, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang mengolah produk perunggasan hingga pakan ternak ini, melakukan kegiatan pelepasan ekspor hari ini, Rabu (24/2). Acara pelepasan dilakukan dengan penyerahan secara simbolis berkas kelengkapan ekspor kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang menghadiri acara secara virtual.
Komisaris Independen Charoen Pokphand, Suparman, mengatakan ekspor ini menjadi gerbang pembuka alias perdana dijajaki Indonesia dengan negara tujuan ke Timur Tengah.
"Kami berhasil membuat kesepakatan bisnis dengan pemerintah dan buyer dari negara Qatar untuk mengekspor produk makanan olahan berbasis daging ayam, di mana ekspor perdananya dilakukan hari ini," ujar Suparman dalam sambutan, Rabu (24/2).
Kerja sama ini didapat saat penyelenggaraan Trade Expo ke-35 oleh Kementerian Perdagangan. PT Charoen Pokphand saat itu telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan KWIQ Supermarket.
Pedagang menyiapkan ayam potong untuk pembeli di salah satu peternakan ayam di Jakarta. Foto: Rivan Awal Lingga/Antara Foto
Ekspor tahap awal ini dikirimkan sebanyak 1 kontainer, atau kurang lebih sebanyak 3.618,92 kilogram senilai Rp 220 juta. Sedangkan kesepakatan ekspor secara keseluruhan yakni sebanyak 21.600 kg untuk tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Pada saat bersamaan, dilakukan juga ekspor ke negara lain yang telah menjadi rekan bisnis perusahaan sejak tahun 2017. Dengan rincian pengiriman, 1 kontainer produk olahan unggas atau sebanyak 6.000 kilogram dengan nilai Rp 250 juta ke pasar Jepang.
Selain itu, pada kesempatan ini juga dikirimkan sekitar 120.000 kg pakan unggas dengan nilai mencapai Rp 740 juta.
"Kami berharap agar usaha ini terus berkembang, seperti nyala lilin yang kecil menjadi sebuah obor dan seterusnya akan menjadi mercusuar perunggasan Indonesia," pungkas Suparman.