Perkuat Ekosistem Digital, BRI Berhasil Salurkan KUR Rp 66,9 T dalam 3 Bulan

18 April 2022 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto. Foto: dok. BRI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto. Foto: dok. BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 66,99 triliun kepada 1,8 juta nasabahnya dalam tiga bulan pertama pada tahun 2022. Penyaluran ini setara dengan 25,77 persen dari total plafon KUR yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI di tahun 2022 senilai Rp 260 triliun.
ADVERTISEMENT
Pada segmen mikro penyaluran KUR BRI tercatat sebesar Rp 56,69 triliun yang ditujukan kepada 1,6 juta nasabah. Untuk segmen kecil besar Rp 8,67 triliun kepada 31 ribu nasabah serta segmen ultra mikro besar Rp 1,64 triliun kepada 186 nasabah.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan, salah satu kunci keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR yaitu dengan terbentuknya ekosistem digital yang diciptakan oleh perseroan.
“Melalui digitalisasi, BRI dapat menciptakan efisiensi proses bisnis melalui revitalisasi Mantri, enhancement BRISPOT Mikro, serta memperbarui operating model end to end tenaga pemasar, yang berdampak pada peningkatan produktivitas Mantri dalam penyaluran KUR,” ujar Catur dalam rilis resmi.
Catur menjelaskan, saat ini perseroan juga telah mengembangkan hyperlocal ecosystem yang terfokus pada ekosistem desa, pasar, kelompok pelaku usaha, dan komoditas tertentu serta penggunaan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting.
KUR Mikro BRI. Foto: Bank BRI
“Ekosistem digital yang diciptakan oleh BRI nyatanya mampu mendorong penyaluran KUR, utamanya dari sektor produksi. Tercatat sebesar 56,58 persen penyaluran KUR BRI pada Maret 2022 disalurkan kepada sektor produksi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, BRI menggunakan strategi untuk menyalurkan KUR melalui pendekatan selective growth. Catur menegaskan, program pembiayaan dilakukan secara cermat dan selektif dengan fokus pada optimalisasi potensi bisnis di daerah.
"Terutama kepada usaha-usaha dari sektor ekonomi yang dinilai unggul, relatif mampu bertahan dan terus tumbuh di tengah kondisi pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Catur.