Perkuat Modal untuk Ekspansi, BTN Berencana Right Issue Rp 5 Triliun di 2022

10 Maret 2021 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana mencari pendanaan modal lewat rights issue untuk tahun 2022 mendatang. Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, besaran dana yang diincar oleh perbankan pelat merah tersebut adalah senilai Rp 5 triliun.
ADVERTISEMENT
“Memang diskusinya adalah kebutuhan kami sebanyak Rp 5 triliun. Kita harapkan Rp 3 triliun adalah dari pemegang saham dwiwarna karena komposisi sekarang adalah 60 persen dan Rp 2 triliun dari saham publik sehingga total Rp 5 triliun,” ujar Nixon dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/3).
Menurut Nixon dana tersebut akan digunakan perseroan untuk memperkuat kecukupan modal dalam mendanai pembiayaan program sejuta rumah tahap II. Selain itu, BTN juga mengaku membutuhkan modal untuk memperkuat akuisisi anorganik seperti life insurance, modal ventura dan manajer investasi untuk mendukung bisnis perseroan dengan Tapera.
“Untuk memperkuat pertumbuhan capital karena kami harus mendorong pembangunan sejuta rumah tahap II. Di mana kebutuhan modal kami, apabila tidak dilakukan maka CAR kami akan terbatas sehingga ekspansi sulit tercapai,” ujar Nixon.
Nixon LP Napitupulu. Foto: Elsa Toruan/kumparan
Adapun sejauh ini, rencana tersebut masih dalam tahap pembicaraan dengan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas. Dalam hal ini adalah Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
ADVERTISEMENT
“Ini masih diskusi dengan dua kantor kementerian. Kantor Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan. Jadi kita sudah diskusi dengan BUMN beberapa kali dengan Kemenkeu sudah jalan sekali di level teknis belum ke ibu menteri,” jelasnya.
Nixon berharap rencana tersebut bisa diputuskan sebelum nota keuangan 2021. “Mudah-mudahan sudah bisa mendapat keputusan sebelum 17 Agustus 2021 atau sebelum nota keuangan,” tandasnya.