news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perkuat Program Smart Farming, BNI Bidik Petani Milenial

28 September 2020 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petani menyulam tanaman tomatnya yang mati di Kelurahan Bayaoge, Palu, Sulawesi Tengah, Selassa (5/5) Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani menyulam tanaman tomatnya yang mati di Kelurahan Bayaoge, Palu, Sulawesi Tengah, Selassa (5/5) Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki
ADVERTISEMENT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus fokus menggarap sektor UMKM pertanian. Bank milik BUMN ini sudah menggarap sektor tersebut sejak 2019.
ADVERTISEMENT
Dengan meluncurkan Program Smart Farming berbasis Internet of Things (IOT) melalui Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0, BNI ingin mengimplementasikan pertanian presisi dengan pemanfaatan teknologi digital guna meningkatkan produksi dengan proses budidaya yang semakin efektif.
Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto, mengatakan program Smart Farming ini selain untuk membantu sektor pertanian, juga untuk membidik para petani milenial.
"Bagaimana kami membangkitkan petani muda, petani milenial kita untuk memulai melaksanakan kegiatan bisnis dengan bertani," kata Sis Apik dalam Webinar Kumparan dan BNI, Bertani di Era Digital, Senin (28/9).
Menurut dia, dengan Smart Farming BNI pertanian bisa monitoring secara online dan real time, sehingga hasilnya menjadi optimal.
Melalui Program Smart Farming, BNI memberikan berbagai pelatihan seperti cara penerapan teknologi sensor tanah dan cuaca, sehingga dapat memantau kondisi lahan secara real time.
ADVERTISEMENT
Dengan program tersebut, petani diberikan pemahaman tentang pemanfaatan lahan yang terbatas, namun hasilnya memuaskan dan biaya lebih efisiensi.
Dirut BRI Sis Apik Wijayanto Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Tak hanya itu, teknologi tersebut juga bisa digunakan untuk mengetahui variable lain seperti kadar PH dalam air, kelembapan udara hingga suhu.
"Sehingga mereka bisa memprediksi hasil panennya tepat waktu dan juga kualitasnya tetap terjaga," ujarnya.
Adapun untuk masa tanam sampai dengan 2020, BNI telah melaksanakan program smart farming 4.0 di 5 kabupaten yaitu untuk komoditas kopi di Dairi, Sumatra Utara, kemudian untuk pada dan hortikultura di Situbondo, Jawa Timur, Pasaman Barat, Sumatra Utara, Garut, dan Sukabumi, Jawa Barat.
Sedangkan realisasinya sampai saat ini sudah disalurkan kepada 61.130 petani, dengan maksimal penyaluran senilai Rp. 1,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Saat ini kerja sama dengan Program Smart Farming berbasis Internet of Things (IOT) melalui Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 telah terdapat 936 Petani On Board di system Aplikasi yang digunakan BNI dalam pendampingan.
Adapun potensi akusisi sektor pertanian dengan memanfaatkan BNI Move Agriculture, akan diprioritaskan untuk 13 provinsi yang menjadi penugasan BNI untuk kartu tani dengan potensi sebanyak 1,3 juta petani.