Pernah Ada di Era SBY, BLT Diminta DPR Dijalankan Lagi untuk Atasi Dampak Corona

31 Maret 2020 18:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menghitung uang tip Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung uang tip Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
DPR meminta Kementerian Sosial menghidupkan program BLT atau Bantuan Langsung Tunai, untuk mengatasi dampak virus corona COVID-19 bagi masyarakat miskin. Program BLT di Indonesia pertama kali dijalankan di era Presiden SBY pada 2004, untuk masyarakat miskin yang terdampak kenaikan harga BBM.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, menjelaskan mereka sudah membahas usulan program berkaitan dengan percepatan penanganan COVID-19.
Hasilnya, mereka mendesak Pemerintah khususnya kementerian sosial, membuat program seperti BLT yang dikhususkan untuk masyarakat menengah ke bawah.
"Komisi VIII mendesak agar dibuat program seperti BLT yang diperuntukan bagi kalangan berpenghasilan rendah, pekerja harian dan kalangan yang bekerja di sektor informal," kata Ace dalam keterangannya yang diterima kumparan, Selasa (31/3).
Bukan hanya itu saja, Ace ingin agar Kemensos turut mengajukan skema dampak sosial akibat penyebaran virus corona tersebut. Sehingga, alokasi bantuan-bantuan lainnya bisa dilakukan tepat sasaran.
Dari segi anggaran pun tak luput dari perhatian. Politikus Golkar ini menyebut mereka mendukung realokasi anggaran untuk BNPB dalam menghadapi virus corona COVID-19.
Petugas keamanan melintasi kios-kios pedagang yang tutup di Pasar Tanah Abang, Jakarta, untuk mencegah penularan virus corona. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Terutama memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), ventilator, masker, dan alat medis lainnya yang dibutuhkan untuk penanganan warga yang positif COVID-19," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Komisi VIII, kata Ace, juga akan menindaklanjuti arahan dari Presiden Jokowi untuk merealokasi anggaran dari kegiatan yang bersifat tak produktif. Terlebih, dalam menangani masalah penyebaran virus corona.
"Komisi VIII DPR RI akan menyisir anggaran mitra kerjanya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan yang tidak dimungkinkan untuk diselenggarakan akibat COVID-19," ujar Ace.
"Seperti perjalanan dinas dan pertemuan-pertemuan besar agar realokasi untuk keperluan pembelian alat medis dan kebutuhan dampak sosial dari COVID-19 ini," tandasnya.
Juru bicara Jokowi - Ma'ruf Amin, Ace Hasa Syadzily menunjukan Kartu Pra Kerja, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Sembako Murah. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Program BLT atau Bantuan Langsung Tunai, pertama diperkenalkan di Brasil pada dekade 1990-an, untuk menolong masyarakat miskin di sana. Kemudian diadopsi di Indonesia, pada awal pemerintahan Presiden SBY di 2004, ketika harga BBM naik akibat melambungnya harga minyak dunia.
ADVERTISEMENT
Pada masa Presiden Jokowi, bantuan tunai itu dikonversi menjadi non-tunai, melalui berbagai kartu. Seperti Kartu Sembako Murah dan Kartu Indonesia Pintar.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!