Pernah Jadi Panglima TNI, Moeldoko Mengaku Tak Tahu Kisruh di Asabri

14 Januari 2020 15:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
BUMN pengelola dana pensiun bagi para anggota TNI dan Polri, PT Asabri atau Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero), dibelit masalah keuangan. Menko Polhukam Mohammad Mahfud Md bahkan menyebut kerugian BUMN itu, mencapai lebih dari Rp 10 triliun.
ADVERTISEMENT
Menanggapi masalah yang membelit Asabri, Kepala Staf Kantor Kepresidenan yang juga pernah menjabat Panglima TNI, Moeldoko, tak tahu-menahu masalah tersebut. Termasuk saat dia masih aktif sebagai pucuk pimpinan nomor satu di TNI.
"Saya enggak ngerti ya urusan Asabri. Waktu saya Panglima TNI itu enggak ngerti tentang Asabri, kita Panglima TNI waktu itu tidak punya otoritas yang bersinggungan dengan Asabri karena itu dikelola oleh BUMN," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1).
"Sampai pemilihan Dirut Asabri saja oleh menteri BUMN dan kalau enggak salah dengan Kemenhan. Jadi kalau urusan Asabri saya enggak ngerti sama sekali," tambahnya.
Moeldoko menegaskan selama ini tak pernah mengetahui kasus korupsi yang ada di Asabri. Karena koordinasinya di bawah langsung Kementerian BUMN.
Gedung ASABRI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Selama saya menjadi panglima TNI enggak ada sih ya persoalan-persoalan itu muncul. Semuanya baik. Tapi sekali lagi bagaimana di dalamnya sama sekali kita enggak paham karena jauh antara Cilangkap dengan Asabri itu enggak ada konteks langsung," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, hanya memahami secara umum saja berupa menginvetarisasi kebutuhan para prajurit namun untuk detailnya dia tak mengetahui dengan pasti. Termasuk juga dana mereka yang dikelola Asabri.
"Itu memang uangnya prajurit tni dan kepolisian juga ada di situ, dihimpun. Tahunya kita hanya menginventarisasi aja kebutuhan prajurit di bidang perumahan berapa," jelasnya.
"Terus Asabri bisa menyiapkan berapa jumlahnya untuk pemahaman baru nanti di komunikasikan antara angkatan dan kepolisian bagaimana ini menjadikan pemahan itu," pungkasnya.