Pertamina dan PTDI Uji Coba Penggunaan Bioavtur di Pesawat CN235

6 September 2021 18:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina dan PTDI Uji coba penggunaan bioavtur di pesawat CN235. Foto: Dok. PTDI
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina dan PTDI Uji coba penggunaan bioavtur di pesawat CN235. Foto: Dok. PTDI
ADVERTISEMENT
Pesawat CN235-220 Flying Test Bed (FTB) melakukan uji coba pertama dengan bahan bakar Bioavtur J2.4 hasil kerja sama ITB dan PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
Bahan Bioavtur J2.4 merupakan campuran bioavtur yang dihasilkan dari bahan baku 2,4 persen minyak inti sawit atau Refined Bleached Degummed Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis. Bioavtur ini jadi bagian upaya pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Uji coba dilakukan pagi ini, Senin (6/9) selama 20 menit oleh tim uji PTDI yang dipimpin oleh Captain Adi Budi di Apron Hanggar Aircraft Services PTDI. Uji coba juga disaksikan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Minyak dan Gas Bumi, Nanang Untung dan Ketua Peneliti Katalis ITB, Subagyo, serta Dirut PTDI, Elfien Goentoro dan Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan.
"Diharapkan dapat mendukung pemanfaatan bahan bakar nabati di sektor industri kedirgantaraan dan dapat meningkatkan kemandirian energi, terutama kombinasi antara penggunaan avtur dengan kelapa sawit,” ujar Gita dalam keterangannya.
Pertamina dan PTDI Uji coba penggunaan bioavtur di pesawat CN235. Foto: Dok. PTDI
Program nasional bioavtur tersebut dijalankan secara konsorsium yang terdiri dari ITB, Bioenergi, PT GMF Aeroasia, PT Pertamina), DKPPU, IMAA, DPNPKS, Lemigas dan PTDI, di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
ADVERTISEMENT
Pesawat CN235-220 FTB yang diisi bahan bakar Bioavtur J2.4 merupakan wahana PTDI untuk pengujian dan pengembangan hingga proses sertifikasi sistem baru sebelum diimplementasikan ke pesawat CN235-220 milik customer.
Pelaksanaan ground test merupakan tahap terakhir sebelum dilakukan flight test yang akan dilakukan 2 kali di minggu kedua bulan September 2021. Ini sebelum pesawat diterbangkan ke Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada tanggal 15 September 2021.
Captain Adi Budi mengatakan, pengetesan dilakukan pada start engine sebelah kanan yang menggunakan bioavtur J2.4 yang diikuti start engine sebelah kiri yang menggunakan avtur Jet A1. Dia memastikan semuanya normal.
"Kemudian itu kami melakukan power check dengan power pertama kali adalah flight idle dan secara bertahap dinaikkan sampai ke maximum takeoff power. Setelah itu yang terakhir kita lakukan evaluasi respons engine saat akselerasi dan deselerasi," jelasnya.
Pertamina dan PTDI Uji coba penggunaan bioavtur di pesawat CN235. Foto: Dok. PTDI
"Disusul dengan perubahan secara cepat dari maximum power ke flight idle diikuti dengan slamming ke maximum power. Dari semua tes yang dilakukan, respons engine semuanya normal dan tidak terlihat perbedaan dibandingkan saat menggunakan bahan bakar Avtur,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Hasil pengujian ground test dan flight test pesawat turboprop CN235-220 FTB dengan menggunakan Bioavtur J2.4 akan jadi masukan bagi authority di Indonesia, dalam hal ini Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA).