Pertamina Dapat Proyek Terbesar dari 19 Transaksi Investor di IMF-WB

11 Oktober 2018 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dorong Pertamina penuhi kebutuhan BBM masyarakat Palu.
 (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Dorong Pertamina penuhi kebutuhan BBM masyarakat Palu. (Foto: dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Di hari keempat gelaran IMF-World Bank 2018, sebanyak 14 BUMN melakukan penandatanganan dengan para investor. Ada 19 transaksi yang berlangsung dengan nilai potensi investasi USD 13,5 miliar atau Rp 200 triliun.
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) mendapatkan investasi yang paling besar USD 6,5 miliar. Proyek ini dikerjakan Pertamina dengan perusahaan minyak dan gas di Taiwan, CPC Corporation.
“Di sektor migas, kerja sama Pertamina dengan dengan CPC Taiwan. Pertamina paling besar. Ini bangun nafta craker dalam proyek pembangunan pabrik petrokimia,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno dalam signing ceremony Indonesia Investment Forum, di Hotel Ayana, Bali, Kamis (11/10).
Rini menjelaskan, produk yang dihasilkan dalam proyek ini adalah turunan dari minyak mentah yang bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia. Harapannya, bisa menekan impor sebesar USD 2,4 miliar per tahun.
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Kementerian BUMN di Medan Merdeka Selatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
“Kita bisa hemat USD 2,4 miliar. Ini bisa menurunkan angka impor,” jelas dia.
Selain Pertamina, di sektor energi juga ada proyek hilirisasi Antam dan Inalum dengan perusahaan dari China yaitu Aluminium Corporation of China Limited (Chalco) di Mempawah, Kalimantan Barat. Nilai investasinya mencapai USD 850 juta.
ADVERTISEMENT
“Hilirisasi Antam dan Inalum di refinery Mempawah. Ubah bauskit jadi alumina hingga 1 juta per ton. Ini berdampak pada penghematan devisa USD 600 juta,” ujarnya.
Dalam acara penandatangan ini, beberapa direktur utama BUMN hadir di antaranya Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Dirut PLN Sofyan Basir, dan Dirut Inalum Budi Gunadi Sadikin.