Pertamina Hulu Rokan Bidik Rerata Produksi Minyak 167 Ribu BOPD di 2024

19 Desember 2023 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati mendapat penjelasan soal pengeboran sumur migas Gulamo di Blok Rokan.  Foto:  Dok. Kementerian ESDM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati mendapat penjelasan soal pengeboran sumur migas Gulamo di Blok Rokan. Foto: Dok. Kementerian ESDM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan ada peningkatan produksi minyak di tahun 2024, menjadi rata-rata secara tahunan sebesar 167 ribu barel oil per day (BOPD).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PHR, Chalid Said Salim, menuturkan saat ini produksi rata-rata PHR berada di kisaran 160 ribu-162 ribu BOPD di tahun 2023. Meski berat, dia berharap peningkatan produksi ini tetap terealisasi di tahun depan.
"Terkait dengan target produksi minyak di 2024 itu 167 ribu BOPD, mudah-mudahan kita bisa capai, memang punya tantangan berat kalau saat ini di level 160-162 ribu artinya usaha-usaha menuju average tahunan 167 ribu mudah-mudahan bisa jauh lebih baik," ungkapnya saat Ramah Tamah PHR dan E2S, Selasa (19/12).
Dengan produksi 162 ribu BOPD, PHR menyumbang sekitar 26 persen dari total produksi minyak nasional. PHR memiliki 27 rig pengeboran dan 51 rig untuk well service dan well intervention dengan total pekerjaan mencapai 18 ribu.
ADVERTISEMENT
"Minyak yang dihasilkan sekiatr 160-162 ribu ini semua untuk konsumsi domestik, tidak hanya di Kilang Dumai tapi ada yang melalui tanker ke beberapa kilang milik Kilang Pertamina International di Balongan atau Cilacap," sambung Chalid.
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan, Chalid Said Salim, Selasa (19/12/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Terkait produksi minyak di tahun ini, PHR bahkan sempat mencapai puncak produksi dengan capaian 172 ribu BOPD, bertepatan dengan 2 tahun pascaalih kelola Blok Rokan dari Chevron oleh Pertamina.
Chalid memaparkan, sejak alih kelola di Agustus 2021, tren produksi dari operator lama mengalami penurunan hingga masa transisi berlangsung. Jika tidak ada pengeboran masif, tren produksi akan turun 11 persen di level 120 ribu BOPD, bahkan bisa di bawah 100 ribu BOPD di Mei 2022 lalu.
"Lebih ekstrim lagi kalau kita do nothing, mungkin di Mei tahun lalu sudah di bawah 100 ribu BOPD produksinya.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah fluktuatif, tetapi relatif flat pernah di tiga bulan ini kita coba optimalkan baik dari sumur yang punya potensi besar mungkin pernah dengar kita pernah menyentuh 170 ribu BOPD," tuturnya.
Chalid menjelaskan, untuk mengejar target produksi tersebut, PHR mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga USD 1 miliar untuk menggarap lebih dari 500 sumur eksplorasi maupun pengembangan.