Pertamina Patra Niaga Perdana Isi Bioavtur ke Pesawat Penerbangan Komersial

27 Oktober 2023 20:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Pertamina Patra Niaga merilis penggunaan perdana biovatur oleh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat (27/10/2023). Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
zoom-in-whitePerbesar
PT Pertamina Patra Niaga merilis penggunaan perdana biovatur oleh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat (27/10/2023). Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina Patra Niaga (PPN) perdana melakukan pengisian Bioavtur J2.4 ke pesawat penerbangan komersial. Pesawat pertama yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan sustainable aviation fuel (SAF) ini adalah Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yakni Boeing 737-800 NG. Tujuannya dari Jakarta ke Solo.
ADVERTISEMENT
Untuk kebutuhan penerbangan komersil perdana, Pertamina Patra Niaga menyiapkan sebanyak 40 Kilo Liter (KL) di Soekarno Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI) dan pengisian kembali di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo sekitar 5 KL.
“Pertamina Patra Niaga sudah siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini stok SAF yang kami punya masih memilik stok sekitar 45 KL. Sebelum disalurkan, Pertamina Patra Niaga juga terus melakukan uji dan cek kualitas SAF tersebut sebagai jaminan SAF yang disalurkan sesuai dengan spesifikasi standard internasional sejak awal rangkaian tes,” kata Direktur Utama PPN Riva Siahaan di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (27/10).
PT Pertamina Patra Niaga merilis penggunaan perdana biovatur oleh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat (27/10/2023). Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
Bagi Pertamina Patra Niaga, keberhasilan penerbangan perdana dengan SAF di Indonesia ini sebuah capaian baru. Pengembangan dan penyaluran bahan bakar aviasi dengan bauran energi terbarukan yang rendah emisi ini mungkin dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi yang mencapai 16,2 persen secara global di tahun 2020, termasuk transportasi udara.
ADVERTISEMENT
“Itulah mengapa penggunaan SAF sudah masuk dalam transisi energi di dunia dan telah digunakan di beberapa bandara oleh maskapai penerbangan. Fokus Pertamina Patra Niaga saat ini terus mempersiapkan infrastruktur dan kapabilitas manpower dalam penyaluran SAF, sehingga ke depannya kami sudah siap melayani penyaluran SAF,” tutur Riva.
Sebelumnya, dalam uji coba yang dilakukan Pertamina, perusahaan juga menyiapkan infrastruktur yang memadai dengan membangun dan tim guna menyalurkan SAF di 2 DPPU bandara yakni Soekarno Hatta Cengkareng dan Adi Soemarmo Solo untuk melayani penerbangan komersil perdana yang dilakukan maskapai Garuda Indonesia menggunakan bahan bakar SAF.
PT Pertamina Patra Niaga merilis penggunaan perdana biovatur oleh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat (27/10/2023). Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
Saat itu, Pertamina Patra Niaga menerima stok SAF sebanyak 80 KL untuk digunakan dalam rangkaian tes SAF.
ADVERTISEMENT
Selain mempersiapkan infrastruktur, Pertamina Patra Niaga juga akan menjaga koordinasi dengan seluruh pihak terlibat dalam mengkaji usulan regulasi dan strategi yang mendukung komersialisasi SAF di Indonesia.
“Ini akan menjadi langkah Pertamina grup selanjutnya dalam menjalankan program transisi energi sekaligus untuk mencapai target Net Zero Emission 2060. Penyaluran SAF yang dilakukan Pertamina Patra Niaga membutuhkan koordinasi dan keterlibatan seluruh stakeholder, menuju penyediaan avtur yang lebih ramah lingkungan bagi industri penerbangan Indonesia,” kata Riva.
PT Pertamina Patra Niaga merilis penggunaan perdana biovatur oleh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Jumat (27/10/2023). Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga

Bioavtur J2.4 Diproduksi Kilang Pertamina Internasional

Bioavtur J2.4 ini diproduksi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), anak usaha Pertamina di bagian midstream. Bioavtur dibuat oleh Green Refinery RU IV Cilacap dengan kandungan renewable 2,4 persen dengan kapasitas 9 KBPD melalui metode co-processing.
Produk SAF ini bila digunakan oleh maskapai berpotensi menurunkan emisi karbon industri penerbangan sebesar 22 ribu Ton CO2e per tahun. Dengan kerja sama dan kolaborasi seluruh stakeholder, KPI yakin bahwa produk SAF ini dapat segara dipasarkan sebagai solusi untuk program dekarbonisasi industri penerbangan.
ADVERTISEMENT