Pertumbuhan Kredit Bank di Kuartal II Hanya 1,49 Persen, NPL Capai 3,11 Persen

4 Agustus 2020 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi industri perbankan pada kuartal II 2020 atau Juni lalu mengalami kontraksi yang cukup dalam. Mulai dari pertumbuhan kredit, tingkat kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL), hingga tingkat pembiayaan bermasalah non-performing financing (NPF).
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, pertumbuhan kredit bank sepanjang enam bulan ini (year on year) cuma 1,49 persen, merosot tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu 9,92 persen. Ini merupakan pertumbuhan paling rendah karena ada wabah virus corona.
"Intermediasi keuangan melambat, penyaluran kredit bank hanya 1,49 year on year," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers OJK secara virtual, Selasa (3/8).
Wimboh menjelaskan, melambatnya pertumbuhan kredit Kuartal II 2020 dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit pada bank umum kegiatan usaha (BUKU) III yang anjlok 2,27 persen. Bank BUKU III adalah bank yang memiliki modal inti Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun.
Terkontraksinya penyaluran kredit bank BUKU III terjadi seiring dengan menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat, terutama di sektor perdagangan dan industri pengolahan.
Ketua OJK Wimboh Santoso di acara pembukaan perdagangan saham awal tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Seretnya pertumbuhan kredit perbankan di kuartal II 2020 juga dibarengi dengan naiknya NPL menjadi 3,11 persen. Ini merupakan kenaikan NPL tertinggi sejak enam bulan terakhir atau pada Desember 2019 yang berada di level 2,53 persen.
ADVERTISEMENT
Kenaikan NPL terus bergerak sejak Maret 2020 menjadi 2,77 persen, saat virus corona mulai masuk Indonesia. Lalu April 2,89 persen, Mei 3,01 persen dan Juni 3,11 persen.
"Tren NPL juga sedikit meningkat dari waktu ke waktu. Peran restrukturisasi sangat besar dalam jaga angka NPL yang angka terakhir 3,11 persen itu angka Juni dan tren NPL slightly meningkat," ujarnya.
Tingginya NPL selama enam bulan ini berasal dari sektor perdagangan besar sebanyak 4,59 persen, pengolahan 4,57 persen, dan rumah tangga di kisaran 2,32 persen. Ketiganya menyumbang 57 persen dari total kredit.
Tingkat pembiayaan bermasalah atau NPF juga terus meningkat hingga tembus 5,1 persen yang menjadi level tertinggi selama lima tahun terakhir. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) perbankan tumbuh 7,95 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Wimboh mengatakan penempatan dana pemerintah pada bank-bank BUMN Rp 30 triliun menjadi salah satu dorongan agar penyaluran kredit bisa naik. Dengan begitu, debitur bisa menyicil kreditnya dan NPL bisa ditekan.
"OJK berikan komitmen kuat, kebijakan kami desain untuk percepat pemulihan ekonomi nasional. Kami harap kepada pengusaha ini jangan disia-siakan stimulus ini sehingga masyarakat bisa aktivitas kembali dan ekonomi lebih baik karena pertumbuhan kita 80 persen dari domestic demand," ujarnya.