Perusahaan Baja PT Gunung Raja Paksi Bakal IPO Semester I 2019

31 Januari 2019 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baja yang akan di ekspor ke Srilanka dan Australia oleh PT Gunung Raja Paksi. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baja yang akan di ekspor ke Srilanka dan Australia oleh PT Gunung Raja Paksi. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perusahaan baja PT Gunung Raja Paksi (GRP) bakal melepas saham perdana (Initial Public Offering/IPO) ke publik pada semester I 2019. Sebelumnya, perusahaan menargetkan bisa IPO tahun lalu tapi urung dilakukan.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur GRP, Alouisius Maseimilian, mengatakan IPO baru bisa direalisasikan pada beberapa bulan ke depan karena tahun lalu masih melakukan penyempurnaan dalam laporan prospektus.
"Bukan penundaan, tapi tahun lalu ada penyempurnaan arena. Ada beberapa investasi include di dalam prospektus. Jadi semester I ini rencananya harus (IPO)," kata dia di pabrik perusahaannya yang memproduksi baja berbagai produk di Cikarang, Bekasi, Kamis (31/1).
Rencananya, perusahaan bakal melepas 10 persen saham GRP ke publik. Tapi persentase itu bisa saja lebih menjadi 20 persen tergantung minat publik.
Untuk dana segar yang diincar, Aloui masih enggan bicara. Dia mengatakan bakal menggunakannya untuk aksi korporasi, termasuk produksi baja di dalamnya.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Melepas Ekspor Baja PT Gunung Raja Paksi ke Srilanka dan Australia di Cikarang, Bekasi (31/1) (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Melepas Ekspor Baja PT Gunung Raja Paksi ke Srilanka dan Australia di Cikarang, Bekasi (31/1) (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
"Untuk pengembangan perusahaan. Sampai saat ini masih sekitar 10 persen, bisa sampai 20 persen tergantung subjek. (Dananya bakal digunakan untuk) pabrik, investasi, ada working capital juga," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan rencana IPO merupakan keputusan yang bagus untuk perusahaan. Apalagi, GRP merupakan usaha keluarga yang merupakan bagian dari Gunung Steel Group.
Menurut dia, perusahaan keluarga jika sudah memasuki generasi ketiga harus segera dikelola bersama dengan kepemilikan saham publik. Ini dilakukan agar tidak ada gesekan antar cucu di dalamnya.
"Tadi mau IPO, itu good decision untuk kepentingan korporasi agar lebih profesional. Rata-rata muncul masalah keluarga di tingkat ketiga. Tapi tadi saya lihat masih rukun. Kalau perlu saya ketemu dengan perusahaan penjaminnya," kata Enggar sambil tertawa.