Perusahaan Besar AS Ramai-Ramai Lirik Uang Kripto, Ini Alasannya?

11 Februari 2021 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bitcoin Foto: Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Bitcoin Foto: Flickr
ADVERTISEMENT
Mata uang elektronik atau uang kripto makin dilirik perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat (AS), setelah Tesla Inc yang memborong memborong Bitcoin senilai USD 1,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Pembelian Bitcoin setara Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000) itu telah dilaporkan Tesla ke Securities and Exchange Commission (SEC) atau semacam OJK di Indonesia.
Kabar paling anyar, Bos Twitter, Jack Dorsey, menyumbang USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar seperti yang dilansir Cointelegraph, Kamis (11/2).
"Grayscale mengumumkan telah menyumbangkan 1 juta dolar AS kepada Coin Center dan menjanjikan tambahan 1 juta dalam kontribusi yang sesuai," tulis laporan tersebut.
Menanggapi situasi seperti ini, Analis Central Capital Futures, Wahyu Laksono, mengatakan aset kripto saat ini sangat efisien dan lebih praktis.
"Fiat money tergerus inflasi, emas memiliki sifat fisik dan perlu storage mungkin kurang efisien ya. Kripto juga aset sama seperti emas, tapi kelebihannya secara unbank, connected, demokratis," katanya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, aset kripto juga tak memiliki jeratan hukum. Namun bukan berarti tanpa jeratan hukum (legitimasi) aset ini ilegal.
"Jika secara teknologi dia applied, lalu apa pentingnya legitimasi? Tidak legitimasi bukan berarti ilegal,” imbuhnya.
Ilustrasi Bitcoin Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Adapun sistem pembayaran global MasterCard dikabarkan akan mengizinkan transaksi menggunakan Bitcoin. Dikutip dari Coindesk, MasterCard berencana memberi opsi pada jutaan merchant yang jadi mitranya, untuk menerima pembayaran uang kripto.
"Penggunaan uang kripto termasuk Bitcoin akan berlaku akhir tahun ini," tulis Coindesk, Kamis (11/2), mengutip sumber yang mengetahui masalah ini.
Tapi pada bagian lain disebutkan, MasterCard belum memutuskan uang kripto jenis mana yang akan diizinkan sebagai alat pembayaran. Sebelumnya, perusahaan otomotif bentukan orang terkaya dunia Elon Musk, Tesla Inc, disebutkan akan mengizinkan pembeli menggunakan Bitcoin untuk membayar segala produk Tesla.
ADVERTISEMENT
CEO MasterCard, Michael Miebach, menyatakan akan memberikan fleksibilitas maksimal kepada para pengguna MasterCard serta merchant yang menjadi mitranya. "Detailnya nanti di kuartal IV, bagaimana kita mengintegrasikan pembayaran mata uang digital langsung di jaringan kami," ujarnya.