Pesan Menteri ESDM untuk Petinggi SKK Migas Baru: Kurangi Impor!

5 Desember 2022 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, usai pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM dan Pejabat Pimpinan, Senin (5/12/2022).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, usai pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM dan Pejabat Pimpinan, Senin (5/12/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melantik 8 pejabat pimpinan SKK Migas untuk periode tahun 2022-2026. Dia meminta SKK Migas terus menggenjot produksi migas untuk mengurangi impor.
ADVERTISEMENT
Arifin menjelaskan, tantangan hulu migas dihadapkan dengan krisis energi dan krisis keuangan karena ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina. Meski begitu, dia meminta SKK Migas tetap mampu menyediakan sumber energi bagi masyarakat.
"Kita harus cari peluang agar Indonesia tetap mampu menyediakan energi kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau karena kita memiliki potensi sumber daya alam yang besar, diperlukan berbagi strategi dan kebijakan agar kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi," ujarnya saat pelantikan pejabat SKK Migas, Senin (5/12).
Dia pun meminta SKK Migas bersama para kontraktor atau KKKS terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional dengan pengeboran sumur pengembangan, kegiatan workover dan well services.
Selain itu, dia juga meminta supaya ada upaya terobosan agar produksi migas dapat mencapai target APBN atau bahkan melebihi target, meski ada penurunan produksi (natural decline).
ADVERTISEMENT
"Realisasi dan lifting migas masih di bawah target APBN sehingga berdampak cukup berat pada APBN kita. Produksi minyak saat ini kurang lebih 618 ribu barrel oil per day (BOPD), di bawah target APBN yang 703 ribu (BOPD)," tutur Arifin.
Dalam kesempatan tersebut, Arifin juga menekankan SKK Migas agar menjaga dan mengurangi shutdown kilang migas yang tidak direncanakan, serta memiliki sense of crisis di kondisi perekonomian saat ini.
Dia menambahkan, selama periode transisi energi, minyak masih menjadi energi utama untuk transportasi sebelum digantikan kendaraan listrik. Gas juga sangat penting sebelum mencapai 100 persen energi baru terbarukan (EBT) di sektor pembangkit
"Target produksi minyak 1 juta BOPD dan produksi gas 12 BSCFD kiranya dapat dilakukan percepatan agar mengurangi impor sehingga pemerintah memiliki ruang pembiayaan EBT dan pembangunan lainnya yang jadi prioritas utama," pungkasnya.
ADVERTISEMENT