Petani Sawit Swadaya Makin Merana, Harga TBS Terjun Bebas Jadi Rp 1.500 per Kg

10 Mei 2022 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petani membongkar muatan tandan buah segar (TBS) sawit di Desa Raja Bejamu Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (19/2). Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petani membongkar muatan tandan buah segar (TBS) sawit di Desa Raja Bejamu Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Rabu (19/2). Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di kelompok petani swadaya semakin rendah. Harga yang rendah disebabkan petani swadaya tidak langsung terhubung dengan pabrik kelapa sawit (PKS).
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk harga TBS hari ini di lapangan di beberapa tempat turun. Khusus untuk petani swadaya, harganya sudah Rp 1.500 - 1.900 per kg," kata Sekretaris Jenderal Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto kepada kumparan, Selasa (10/5).
Sementara pada April 2022, rata-rata harga TBS kelapa sawit di kelompok petani swadaya masih mencapai Rp 2000 hingga Rp 3.700 per kilogram.
Sedangkan harga TBS sawit yang diberi untuk petani plasma berbeda jauh, yakni berkisar Rp 3.100-Rp 3.200. Bahkan harga TBS sawit petani plasma di Jambi mencapai Rp 3.648.
Mansuetus menjelaskan, mekanisme pemberian harga TBS sawit dari tengkulak, dimulai dengan PKS mengedarkan informasi harga ke tengkulak petani.
Kemudian, tengkulak memberi harga yang diusulkan ke petani swadaya. Ia menyebut tengkulak biasanya mengambil margin Rp 200-Rp 300 untuk transportasi, pengangkutan, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
"Ada tren penurunan harga minyak sawit setelah lebaran. Harga spekulasi dari tengkulak Rp 1.970 per kg sebelum lebaran, ada juga yang Rp 1.400 per kg," ujarnya.
Sementara harga TBS sawit petani plasma sebelum lebaran mencapai Rp 3.400-Rp 3.600 per kg. Harga TBS sawit sebelum lebaran mengikuti harga CPO global.
Aktivitas Petani Plasma Kelapa Sawit Asian Agri di Provinsi Riau, Jumat (22/3). Foto: Abdul Latif/kumparan
"Harga CPO global sudah turun, sebelum lebaran di puncak MYR 7.100 per ton. Sekarang tadi dicek hari ini sudah turun MYR 6300 per ton," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) telah menerima 10.000 aduan harga TBS sawit dari 22 provinsi per hari Minggu (8/5). Dengan pengaduan ini, petani sawit dapat melaporkan PKS yang menurunkan harga secara sepihak di bawah ketetapan provinsi.
ADVERTISEMENT
"Kalau sampai 1-2 hari tidak ada respons lagi, kami akan melapor aduan ini ke mana-mana (bukan hanya KPPU)," tegasnya.
Apkasindo mencermati permasalahan minyak goreng terlihat mulai merata dan seharusnya tidak boleh diselesaikan oleh produsen, karena distribusi minyak goreng dilakukan oleh distributor.
Gulat menyebut larangan ekspor produk CPO cs bukan menjadi penyebab harga TBS sawit petani tertekan, karena produk turunan CPO bisa dikonversi menjadi produk lain. Ia berharap Presiden Joko Widodo segera mencabut larangan ekspor tersebut.