Petani Tebu Minta Perusahaan Serap Gula Lokal Saat Harga Anjlok

26 Mei 2020 15:10 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petani tebu Foto: Sarangib/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petani tebu Foto: Sarangib/Pixabay
ADVERTISEMENT
Gabungan petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (Aptri), meminta Kementerian Perdagangan menginstruksikan perusahaan menyerap gula lokal saat harga anjlok karena ada guyuran gula impor.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Aptri, M. Nur Khabsyin, mendesak pemerintah segera menyiapkan kebijakan tersebut agar impor tak berimbas pada nasib petani.
"Menginstruksikan untuk beli gula petani saat harga turun. Ya (sekitar) Rp 14 ribu per kilo. Ya minim Rp 12.700 per kg," katanya kepada kumparan, Selasa (26/5).
Menurut M. Nur, jika perusahaan tidak menyerap gula lokal, maka petani akan menanggung kerugian. Sebab harga gula impor cenderung lebih murah dibanding gula lokal.
Dia memprediksi sekitar sepekan lagi atau pada awal Juni, pabrik gula mulai melakukan penggilingan atau produksi. M. Nur meminta Kemendag tak terlambat membuat kebijakan tersebut.
"Pada saat harga tinggi (petani) tak menikmati. Karena enggak ada gula. Lagi-lagi yang diuntungkan importir dan distributor. Petani hanya nonton saja," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan impor gula masih terganjal kebijakan lockdown dari negara produsen.
Gula Kristal Putih Impor 2020 dari Perum Bulog. Foto: Istimewa
"Ada beberapa kendala lockdown dari beberapa negara sehingga menghambat proses impor yang seharusnya bulan Mei semuanya," urainya melalui konferensi pers virtual di Pasar Baru, Bekasi, Selasa (26/5).
Selain keterlambatan gula impor, Agus juga menyatakan akan terjadi keterlambatan musim giling atau produksi gula yang seharusnya terjadi pada bulan April menjadi bulan Juni.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!