Peternak Minta Harga Eceran Tertinggi Telur Ayam Direvisi

12 Juni 2021 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak memanen telur di salah satu peternakan d Desa Padaharja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2021).  Foto: Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peternak memanen telur di salah satu peternakan d Desa Padaharja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (29/1/2021). Foto: Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Peternak ayam mengusulkan supaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempertimbangkan ulang regulasi mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) telur di tingkat peternak maupun konsumen.
ADVERTISEMENT
Adapun regulasi mengenai harga telur tertuang dalam peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Penjualan di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
"Harga jagung dalam negeri ada kenaikan dari Rp 4.500 ke harga Rp 6.200 per kilo sampai bulan Mei 2021. Ini pemerintah belum melakukan revisi harga acuan Permendag, padahal menurut UU tanpa disuruh pun Permendag harus dievaluasi 4 bulan sekali," kata Ketua Umum Asosiasi Peternak Layer Nasional Ki Musbar Mesdi kepada kumparan, Sabtu (12/6).
Kenaikan harga telur ayam dipengaruhi oleh harga bahan baku pakan seperti jagung, kedelai, dan MPM tulang hewan. Jagung sendiri merupakan 50 persen dari bahan baku pakan ayam.
Oleh karena itu, harga telur ayam saat ini yang berada di atas aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 26.300 per kilogram (kg). Sementara dalam permendag tersebut harga telur Rp 24.000 per kg maksimal.
ADVERTISEMENT
"Karena harga pakan tinggi sekali yang terjadi peternak kecil udah banyak yang gulung tikar. Yang masih bertahan kelas menengah atas itu mereka udah engap," jelas Ki Musbar.
Selain itu, Ki Musbar meminta pemerintah turun tangan memberikan subsidi transportasi bagi perternak untuk menekan biaya operasional.
"Pemerintah memberikan subsidi transport, bahan baku pangan pokok penting. Dimungkinkan dalam UU (bisa) subsidi transport. Biaya tol tinggi subsidi transport, petani jagung dan pedagang jagung karena peternak kami harus ke lokasi. Subsidi transport yang melaksanakan pengambian jagung koperasi peternak," jelasnya.