Peternak Terpuruk, Ketua PP Muhammadiyah Soroti Over Supply Perusahaan Ternak

12 Oktober 2021 6:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa peternak di kawasan Monas. Foto: Antara/Adi Setiawan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa peternak di kawasan Monas. Foto: Antara/Adi Setiawan
ADVERTISEMENT
Usaha rakyat peternak ayam masih terpuruk, dihantam kenaikan harga pakan dan anjloknya harga jual daging serta telur ayam. Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyoroti kelebihan pasokan dari perusahaan ternak yang membuat harga komoditas itu anjlok.
ADVERTISEMENT
"Hal ini terjadi tentu juga tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan terjadinya pelanggaran oleh para pengusaha besar, di mana semestinya mereka hanya boleh ikut melakukan budi daya sebanyak 2 persen. Sementara faktanya secara nasional sudah mencapai 15 persen," kata Anwar Abbas dalam pernyataan tertulis ke kumparan, Selasa (12/10).
Sebelumnya, ratusan peternak ayam berunjuk rasa mengeluhkan anjloknya harga daging ayam dan telur ayam. Mereka pada Senin (11/10) mendatangi Istana Merdeka, Gedung DPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial, hingga perusahaan ternak.
Aksi menuntut perhatian pernah dilakukan seorang peternak ayam petelur, dengan membentangkan poster saat Presiden Jokowi berkunjung ke Blitar, Jawa Timur. Peternak meminta pemerintah menurunkan harga jagung sebagai bahan pakan ayam.
Presiden Jokowi Temui Perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur Foto: Dok. Biro Pers Setpres
Menurut Anwar Abbas, memang sudah menjadi tugas negara/pemerintah untuk melindungi rakyat dan menyejahterakan mereka.
ADVERTISEMENT
"Kita tahu bahwa para peternak ayam petelur yang kemarin berdemonstrasi ke gedung DPR adalah juga rakyat indonesia. Oleh karena itu negara/ pemerintah harus hadir membela mereka karena harga telur hasil produksi mereka jatuh di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya.
Anwar Abbas menilai, penguasaan pasar produk peternakan unggas oleh peternakan skala perusahaan sudah melebihi porsi yang ditentukan oleh pemerintah. Sehingga supply ayam dan telur meningkat tajam. Peternakan skala ini masih bisa mengendalikan harga pakan, sehingga tak sampai merugi seperti usaha peternakan rakyat.
"Pemerintah jangan membiarkan pasar berjalan secara bebas karena kalau hal demikian terus berlangsung dan tidak dikendalikan, maka peternak ayam yang merupakan rakyat kecil tentu akan tiarap tergilas oleh perusahaan-perusahaan besar," tandas Anwar Abbas.
ADVERTISEMENT