PHRI: Okupansi Hotel di Lombok Meningkat 60 Persen Saat MotoGP Mandalika Digelar

20 Maret 2022 17:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi staf hotel. Foto: David Tadevosian/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi staf hotel. Foto: David Tadevosian/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pagelaran MotoGP Mandalika membawa berkah khususnya untuk para pengusaha hotel dan restoran. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, mengungkapkan keterisian hotel di wilayah Mandalika, Lombok, meningkat sampai 60 persen saat event tersebut berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Iya kalau hotel kan sudah disampaikan bahwa jumlah okupansinya meningkat dengan adanya MotoGP Mandalika khususnya mulai tanggal 17 sampai 21, sampai 22 (Maret). Nah itu terjadi peningkatan," kata Maulana saat dihubungi, Minggu (20/3).
"Kalau kita bicara dibandingkan hari biasa kalau hari biasa 30 sampai 40 persen, ini peningkatannya bisa 50 sampai 60 persen khususnya di tiga hari (pelaksanaan MotoGP) itu ya," tambahnya.
Maulana mengatakan peningkatan keterisian hotel tersebut bakal berbanding lurus dengan sektor lainnya. Ia menyebut pengusaha di di ekonomi kreatif, makanan, hingga transportasi darat juga ikut mendapatkan dampak positif.
Safety car di lintasan saat hujan di Sirkuit Mandalika, Kuta, Lombok, Indonesia, Minggu (20/3/2022). Foto: Willy Kurniawan/Reuters
Selain itu, Maulana menganggap ramainya pagelaran balapan motor kelas internasional itu bakal meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD.
"PAD itu kenapa (meningkat), kan bisa dari pajak hotel, restoran, ada peningkatan dari perhelatan ini karena operasional dan jumlah orang yang makan di restoran juga meningkat," ungkap Maulana.
ADVERTISEMENT
Maulana merasa MotoGP Mandalika juga membuat destinasi pariwisata khususnya di wilayah Lombok bakal ikut menjadi sorotan dunia. Ia menuturkan kondisi tersebut bisa meningkatkan wisatawan luar negeri yang bisa berdampak positif ke perekonomian negara.
"Tentu kalau ada wisatawan yang masuk tentu devisa akan tumbuh khususnya sektor pariwisata. Kalau continue eventnya tentu lapangan pekerjaan juga akan tumbuh yang khususnya terkait event tersebut," tutur Maulana.