PLN Bangun 21 Pembangkit Listrik EBT 1,1 Gigawatt di 2022, Ini Daftarnya

25 November 2021 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), salah satu jenis pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan (EBT).  Foto: Nurlaela/ Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), salah satu jenis pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan (EBT). Foto: Nurlaela/ Kumparan
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan membangun pembangkit listrik dengan sejumlah energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 1,1 gigawatt pada 2022. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempercepat transisi energi dan meningkatkan porsi energi bersih dalam bauran energi nasional.
ADVERTISEMENT
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto, mengatakan pembangunan proyek pembangkit energi bersih mengacu kepada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
"Dalam RUPTL kami berkomitmen penggunaan energi bersih akan lebih banyak. Langkah ini kami lakukan untuk mencapai karbon netral pada 2060," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/11).
Wiluyo menjelaskan PLN memiliki 21 proyek energi baru terbarukan yang akan dikembangkan tahun depan. Di antara 21 proyek tersebut, terbagi ke dalam berbagai sumber energi baru terbarukan (EBT), yaitu:
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas sebesar 195 megawatt.
Ilustrasi penerapan protokol pencegahan COVID-19 di Kantor Pusat PLN. Foto: PLN
ADVERTISEMENT
"Kami membuka peluang kerja sama seluas luasnya bagi semua pihak yang ingin mengembangkan pembangkit energi baru terbarukan," ucap Wiluyo.
Pada 2021, PLN menargetkan ada tambahan kapasitas terpasang dari pembangkit listrik minihidro sebanyak 13 proyek dengan total kapasitas 71,9 megawatt.
Selain itu, ada pula tambahan dua PLTA di Poso Peaker sebesar 130 megawatt dan Malea 90 megawatt. Serta tambahan dari pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBG) di Pasir Mandoge dan Arung dengan kapasitas masing-masing 2 megawatt.
Dalam program transisi energi dan mencapai target karbon netral, PLN juga melakukan berbagai upaya tak hanya membangun pembangkit energi bersih, tetapi menghentikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara secara bertahap hingga 2050.