PLN dan Pupuk Indonesia Sepakat Bahas Jual Beli Gas Blok Masela

19 Februari 2020 23:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatangan kesepakatan pembahasan jual beli gas LNG antara PT PLN (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan INPEX Corporation di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatangan kesepakatan pembahasan jual beli gas LNG antara PT PLN (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan INPEX Corporation di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero) menjajaki kesepakatan pembahasan rencana pembelian gas bumi atau Liquefied Natural Gas (LNG) dari Lapangan Abadi, Blok Masela milik INPEX Corporation. Blok yang terletak di Kepulauan Tanimbar ini diprediksi bakal produksi 2027.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan pembahasan calon pembeli dan penjual ini dilakukan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (19/2). Kontrak bakal dilakukan selama 20 tahun.
"Hari ini kita menyaksikan komitmen dari perusahaan nasional yang mempunyai ketertarikan memanfaatkan LNG yang dihasilkan Proyek Abadi untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dan juga PT Pupuk Indonesia yang tertarik untuk membeli gas bumi sebanyak 150 MMSCFD selama 20 tahun," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif usai menyaksikan penandatanganan MoU tersebut.
Arifin mengatakan, untuk PLN, nantinya LNG yang dibeli dari Lapangan Abadi, Blok Masela, akan digunakan salah satunya untuk konversi BBM Solar pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke gas. Jumlah di tahap awal konversi gas mencapai 52 unit.
ADVERTISEMENT
"Karena itu, saya sangat mendukung MoU untuk rencana penyaluran gas dari lapangan Abadi ke PLN dan penyaluran gas ke industri pupuk dalam negeri," tutur Arifin.
Penandatangan kesepakatan pembahasan jual beli gas LNG antara PT PLN (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan INPEX Corporation di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, ada dua produk yang dijual dalam MoU ini. Untuk PLN, gas yang dijual adalah LNG. Volumenya sekitar 2-3 juta ton setahun.
Sedangkan Pupuk Indonesia bakal menyerap gas pipa 150 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kilang co-production yang akan dibangun perusahaan.
Adapun Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) kedua pihak, Dwi mengatakan, masih panjang. Terpenting adalah INPEX sebagai pengelola blok tersebut menyelesaikan Final Investment Decision (FID) yang dipercepat menjadi 2021.
"Ini yang kita kejar. Kalau itu done, jalan. Itu kita targetkan 2021. Jadi itu yang kita kejar. Kalau sudah PJBG itu kita bicara price soalnya ada take or pay dan volumenya," ucap dia.
Penandatangan jual beli gas LNG antara Inpex Masela dengan PLN dan Pupuk Indonesia. Foto: Dok. SKK Migas
Dwi mengatakan, jika penjualan gas bumi ke PLN dan Pupuk Indonesia berhasil, diharapkan bisa memantik perusahaan lain membeli gas dari Lapangan Abadi. Pasar domestik akan banyak membutuhkan gas dari sana sebab banyak blok eksisting yang produksinya sudah turun seperti Blok Mahakam.
ADVERTISEMENT
Lapangan Abadi Masela ditargetkan onstream pada kuartal II 2027 dengan kumulatif produksi selama kontrak sebesar 16,38 TSCF (gross). Adapun penjualan gasnya sebesar 12,95 TSCF dengan kapasitas produksi Kilang LNG 9,5 MTPA dan 150 MMSCFD untuk Gas Pipa, serta produksi kumulatif kondensat sebesar 255,28 MMSTB.
Penandatangan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Presiden Direktur INPEX Masela Ltd Kenji Kawano, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, dan Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat. Acara ini juga disaksikan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Presiden & CEO INPEX Corporation Takayuki Ueda.