PLN Raih Pembiayaan Rp 10,7 Triliun untuk Percepat Transisi Energi

2 Maret 2023 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi tinjau kemudahan tukar baterai motor listrik di Booth PLN di JCC, Jakarta, Rabu (12/10/10). Dok   Foto: BPMI Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi tinjau kemudahan tukar baterai motor listrik di Booth PLN di JCC, Jakarta, Rabu (12/10/10). Dok Foto: BPMI Setpres
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) meraih komitmen pembiayaan Rp 10,7 triliun untuk mendukung kerja sama percepatan program transisi energi. Pembiayaan itu diraih dari bank pembangunan dan investasi Jerman, Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW).
ADVERTISEMENT
Komitmen pembiayaan dari KfW kepada PLN itu dituangkan dalam memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly; Chief Financial Officer (CFO) KfW Group, Bernd Loewen; Chief Risk Officer (CRO) KfW Group, Stefan Peiß; Serta Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel.
Dalam MoU tersebut dinyatakan, KfW memberikan dukungan finansial untuk mendorong transformasi sektor energi yang bernilai EUR 665 juta atau setara Rp 10,7 triliun.
Sinthya Roesly mengatakan, dukungan pembiayaan ini penting untuk mempercepat program transisi energi. Salah satunya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“Saya kira dukungan ini sangat penting bagi kami, tentu saja semua ini dilakukan untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia. Kerja sama PLN dan KfW asal Jerman ini telah berlangsung 42 tahun dan ini komitmen PLN untuk meningkatkan porsi energi terbarukan ke bauran energi,” kata Direktur Keuangan PLN itu, dikutip Kamis (2/3).
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, dukungan pembiayaan dalam perjanjian ini mencakup proyek dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan seperti matahari, angin, air, panas bumi, hingga peningkatan jaringan transmisi, dan distribusi, serta dukungan kelembagaan kepada PLN.
Bernd Loewen selaku Chief Financial Officer (CFO) KfW Group menjelaskan, KfW Bank berkomitmen untuk mendukung PLN mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
“Bersama PLN, KfW telah menjalin kemitraan yang baik. Bekerja sama dalam dekarbonisasi sektor energi akan menjadi salah satu bidang fokus utama KfW dalam beberapa dekade mendatang, kami berharap dukungan ini membuat PLN lebih fokus," ujar Loewen.
Penandatanganan MoU pembiayaan antara Bank Pembangunan dan Investasi Jerman, KFW, dengan PLN untuk percepatan transisi energi. Foto: Dok. PLN
Dia juga menegaskan dukungan bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor energi secara berkelanjutan dan ramah iklim, untuk mengamankan pasokan listrik jangka panjang dan hemat biaya untuk seluruh penduduk.
ADVERTISEMENT
Loewen mengungkapkan, kerja sama ini tidak hanya berdampak pada Indonesia dan PLN. Menurutnya, kerja sama ini berdampak pada ekonomi di seluruh dunia termasuk ekonomi Jerman.
Ia menambahkan bahwa Jerman sangat mendukung langkah PLN dalam transisi energi. Ia menilai, bahwa dalam proses transisi energi memang diperlukan kolaborasi sehingga pola yang sama bisa diadopsi dengan negara dan pihak lain.
“Kerja sama ini merupakan tonggak baru. Kami mendukung langkah Indonesia dalam pencapaian implementasi transisi energi, juga karena kami ingin meniru model kemitraan ini, sehingga lebih banyak negara untuk mendaftar,” pungkas Loewen.