PLN Targetkan Proyek Listrik di Kereta Cepat JKT-BDG Balik Modal Dalam 3 Tahun

28 November 2022 21:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) menggarap proyek penyambung listrik di Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Selain menyiapkan sambungan, transmisi, dan gardu induk kelistrikan di proyek tersebut, PLN juga melakukan penjualan penggunaan listrik.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menargetkan proyek PLN di KCJB akan balik modal dalam waktu 3 tahun.
"Biaya penyambungan betul, investasi betul, dari jualan listriknya kami untung Pak tertutup semua. Tentu nggak setahun, dari bill listrik yang masuk ke kami dalam 3 tahun kami rasa ketutup. Bagi kami ini penyambungan komersial dan kami targetkan komersial," kata Darmawan saat rapat dengan Komisi VI DPR, Senin (28/11).
Darmawan menyebutkan KCJB merupakan proyek komersial yang tidak menggunakan dana dari Penyertaaan Modal Negara (PMN).
Ia juga mengakui KCIC sempat meminta keringanan harga untuk urusan kelistrikan yang ditangani PLN. Namun, pihaknya menolak karena tidak adanya surat perintah dari pemerintah yang menyatakan perlunya keringanan harga untuk proyek KCJB.
ADVERTISEMENT
"Ini program investasi biasa secara komersial. Jadi dari sudut pandang kami ada biaya sambung ditagih ke KCIC, ada biaya penggunaan listrik kami tagihkan ke KCIC. Kami ini seperti perlakuan ke pelanggan lain," tutur Darmawan.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) menjalani uji operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/11/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
"Memang mereka minta dispensasi ke kami, kami akui, cuma karena kami nggak ada dapat surat perintah bahwa ini ada dispensasi maka kami akan perlakukan ini sebagai customer seperti biasa," tambahnya.
Darmawan merasa transaksi dengan KCIC sangat menguntungkan. Sebab, PLN dapat mengamankan pelanggan yang berpotensi memberdayakan listrik dalam jumlah besar.
Ia menambahkan timing transaksi juga tepat karena PLN menerima permintaan saat terdapat kelebihan pasokan listrik.
"Untuk itu kami koordinasi sama KCIC, sudah ada titik temu dan perjanjian jual beli listrik ditandatangani. Dengan perjanjian ini kami juga happy, karena kami dapatkan tambahan customer, dan ada pertambahan demand di tengah over capacity," ungkap Darmawan.
ADVERTISEMENT