PLN Yakin Target Konsumsi Listrik Tercapai Disumbang dari Industri

29 Agustus 2018 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung PLN (Foto: wikimapia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PLN (Foto: wikimapia.org)
ADVERTISEMENT
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) mencatat konsumsi listrik hingga Mei 2018 naik 5,1 persen dibanding tahun lalu. Meski begitu, angka ini masih di bawah rata-rata Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun ini yang ditetapkan pemerintah sebesar 6,8 persen.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, pihaknya tetap optimistis bisa mencapai target konsumsi listrik sebesar 6,8 persen hingga akhir tahun. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggenjot pemasukan dari para pelaku industri dalam negeri.
“Insyaallah akan tercapai. Kita masih optimistis karena pertumbuhan per bulannya itu sebesar 7 persen. Kalau kita bisa pertahankan sebesar 7 persen sampai akhir tahun kan bisa di atas 5,5 persen bahkan bisa menembus 6,5 persen. Memang, kita masih lebih besar di sektor industri dibanding rumah tangga,” katanya saat ditemui di Ruang Sidang Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (29/8).
Sambungan Listrik PLN (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Sambungan Listrik PLN (Foto: Dok. PLN)
Syofvi mengatakan, pihaknya akan bergerilya untuk mengajak kalangan industri secara langsung agar menggunakan pasokan listrik dari PLN. Termasuk untuk proyek-proyek smelter.
ADVERTISEMENT
“Smelter ini kami upayakan dulu untuk masuk transmisinya di akhir tahun. Di Kalimantan dan Kendari kan banyak smelter. Halmahera juga begitu. Hanya saja terbatas, seperti smelter yang di Kendari itu kita pasok dari Sulsel. Transfernya kan sebesar 150 KT, kita terbatas hanya bisa 200 MW. Yah, terpaksa harus bangun pembangkit lagi,” tambahnya.
Meski begitu, upaya menambah konsumsi listrik dalam 4 bulan mendatang ini diakui Syofvi akan fokus pada tindakan operasionalnya. Konsumsi rumah tangga akan berusaha ditingkatkan untuk mendongkrak pertumbuhan konsumsi. Hanya saja, Syofvi mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu upaya yang berat.
“Makanya saya berharap ini cuaca panas terus, supaya banyak rumah tangga yang pakai AC. Makanya jangan main-main ke mal, supaya konsumsi listrik di rumah bisa meningkat,” tutupnya.
ADVERTISEMENT