PLTU Mulut Tambang Milik PTBA Segera Rampung, Produksi Listrik 2x620 MegaWatt

6 September 2021 19:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proyek PLTU Sumsel 8 di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, saat ditinjau Gubernur Sumsel Herman Deru pada Maret 2021. Foto: ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Proyek PLTU Sumsel 8 di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, saat ditinjau Gubernur Sumsel Herman Deru pada Maret 2021. Foto: ANTARA
ADVERTISEMENT
Proyek PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) mulut tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Muara Enim, Sumatera Selatan, sudah mencapai 89,4 persen. Jika rampung, akan jadi pembangkit mulut tambang terbesar, yang siap memasok listrik dengan kapasitas 2x620 MegaWatt ke jaringan milik PLN.
ADVERTISEMENT
"Sekalipun di tengah situasi pandemi kami telah berhasil menyelesaikan 89,4 persen progres konstruksi. Insya Allah, akhir tahun ini akan siap unit satu dan Maret 2022 akan siap unit kedua," kata Direktur Pengembangan Usaha PTBA, Iskandar Zulkarnain, dalam acara Public Expose, Senin (6/9).
Iskandar menjelaskan, proyek pembangkit tersebut nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun. Dia mengeklaim pembangkit tersebut memakai teknologi ramah lingkungan, yakni super critical yang disebut mampu menekan emisi dari aktivitas pembakaran batu bara.
PLTU Sumsel 8 merupakan pembangkit listrik tenaga batu bara dengan skema mine-to-mouth (mulut tambang) dengan lokasi pembangkit yang terletak paralel terhadap lokasi tambang batu bara, sehingga bisa mengurangi biaya logistik.
Transmisi listrik tengangan ekstra tinggi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Jika produksi listrik dari PLTU tersebut sudah berjalan, maka akan menambah pasokan ke transmisi Sumatera 500 kilovolt dan transmisi HVDC Jawa-Sumatera.
ADVERTISEMENT
Nilai investasi pembangkit mencapai 1,68 miliar dolar AS dengan skema pendanaan BUMN dan swasta melalui konsorsium antara Bukit Asam dan China Huadian Hongkong Company Ltd.
Selain menggarap bisnis energi fosil, emiten dengan kode saham PTBA ini juga melakukan ekspansi bisnis ke sektor energi baru terbarukan. Salah satunya pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Bandara Soekarno Hatta, bekerja sama dengan Angkasa Pura II.
Bukit Asam juga berencana menggarap proyek PLTS pada lahan pasca-tambang di Ombilin, Sumatera Barat berkapasitas 200 MegaWatt; Tanjung Enim, Sumatera Selatan berkapasitas 200 MegaWatt; dan Bantuas di Kalimantan Timur.
Saat ini, PTBA masih melakukan komunikasi dengan PLN agar bisa menjadi penghasil energi independen (IPP) terkait bisnis PLTS lahan pasca tambang pada 2022.
ADVERTISEMENT