PLTU Senilai Rp 24 Triliun Milik PTBA Bakal Beroperasi Maret 2022

30 April 2021 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLTU. Foto: Antara/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTU. Foto: Antara/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA tengah mengebut penyelesaian proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mulut tambang Sumsel 8. Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto, memberi sinyal PLTU ini bakal beroperasi pada Maret 2022.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, kata Suryo, progres pengerjaan PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun ini, sudah mencapai tahapan 75,6 persen. PLTU ini memiliki kapasitas 2 x 620 megawatt dengan nilai mencapai USD 1,68 miliar atau setara Rp 24 triliun.
"Saat ini PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 mencapai penyelesaian proyek sebesar 75,6 persen. Diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada Maret 2022," jelas Suryo dalam virtual conference PTBA, Jumat (30/4).
Suasana di PLTU Paiton. Foto: Dok. PLN
PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35 ribu MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP). PT HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Suryo memaparkan hingga kuartal pertama tahun 2021, produksi batu bara PTBA mencapai 4,5 juta ton. Dengan penjualan tercatat sebesar 5,9 juta ton.
Sebagai gambaran, perusahaan menargetkan volume produksi tahun ini bisa mencapai 29,5 juta ton atau naik dari tahun 2020 yang hanya 24,8 juta ton.
"Perseroan juga menargetkan kenaikan penjualan batu bara dari 26,1 juta ton tahun 2020, menjadi 30,7 juta ton tahun 2021," pungkasnya.