PMI Manufaktur RI Turun Jadi 51,8 di Oktober 2022 Imbas Ekonomi Global Lesu

1 November 2022 14:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Pengukuhan Pengurus Pusat Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia di Kementerian Perindustrian RI, Rabu (5/10/2022).  Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Pengukuhan Pengurus Pusat Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia di Kementerian Perindustrian RI, Rabu (5/10/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
PMI manufaktur Indonesia tercatat menurun pada Oktober 2022. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Purchasing Managers‘ Index (PMI) manufaktur Indonesia di level 51,8 pada Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengeklaim sektor manufaktur masih menunjukkan pemulihan kendati menurun dibanding bulan sebelumnya yang berada di level 53,7.
Sektor manufaktur sebelumnya tercatat mengalami kenaikan selama 14 bulan berturut-turut. "Terakhir hari ini kita dapat laporan 51,8 dan kita masih jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata PMI yang ada di negara ASEAN," ujar Agus Gumiwang Kartasasmita di Kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (1/11).
Menurut dia, PMI Manufaktur Indonesia masih menunjukkan penguatan di tengah menurunnya kinerja negara-negara Asia lainnya. Ia menyebutkan bahwa negara-negara besar, seperti China, Eropa, Korea Selatan dan Taiwan memiliki indeks PMI Manufaktur di bawah level 50.
"PMI di seluruh negara turun bahkan di negara besar, negara industri. Kita lihat PMI-nya di bawah 50, mereka sedang tertekan, tidak ekspansif," ungkapnya.
ADVERTISEMENT

Manufaktur Taiwan hingga Jepang Merosot Tajam

Mengutip dari Bloomberg, Selasa (1/11), aktivitas manufaktur Taiwan mencatat penurunan paling tajam. PMI Manufaktur S&P Global Taiwan turun menjadi 41,5 dari 42,2 pada September 2022.
Adapun angka tersebut merupakan level terlemah sejak Januari 2009. Hal ini disebabkan oleh penurunan pesanan dan permintaan yang mempercepat kontraksi aktivitas manufaktur Taiwan.
Tidak hanya itu, penurunan permintaan ini juga imbas melonjaknya inflasi dan suku bunga yang menekan pengeluaran konsumen di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
“Kondisi permintaan domestik dan internasional yang lemah menjadi hambatan utama terhadap aktivitas manufaktur pesanan baru turun paling tajam sejak fase awal pandemi Covid-19 pada Mei 2020,” kata Ekonom S&P Global Market Intelligence, Shreeya Patel.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, PMI manufaktur Jepang merosot ke 50,7 dari 50,8. PMI Korea Selatan naik meskipun masih di level kontraksi 48,2 dari 47,3 bulan lalu. Korea Selatan juga melaporkan penurunan ekspor pertamanya dalam dua tahun.
Thailand mencatat penurunan paling tajam bahkan ketika aktivitas manufaktur masih berada di wilayah ekspansi. PMI Manufaktur Thailand turun menjadi 51,6 dari 55,7 karena harga jual naik dan turunnya permintaan global.
Untuk itu, sambungnya, Indonesia perlu mempersiapkan antisipasi menghadapi kondisi ekonomi global yang sedang mengalami perlambatan. Agus melihat, salah satu caranya melalui program kemitraan business matching yang tengah diselenggarakan bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
"Ini sangat penting, selain untuk mengisi atau memperkuat rantai pasok, tetapi program ini penting, karena banyak industri-industri belum besar masih belum mengetahui kekuatan dari industri kecil," jelas Agus.
ADVERTISEMENT
Ia berharap melalui business matching ini, industri kecil dapat mengetahui kekuatan mereka. Selain itu, masih banyak juga yang belum mengetahui bahwa bagian dari suplai otomotif dapat ditemukan di Indonesia.
"Nanti kami akan melakukan koordinasi bersama Kadin di luar sektor otomotif. Ini menjadi bagian dari upaya kita untuk tidak bergantung dari rantai pasok negara-negara lain yang sekarang tidak sehat, sehingga industri kita tetap bisa tumbuh, masih bisa healthy untuk melakukan proses produksinya," tandasnya.