PNM Salurkan Pembiayaan Rp 12,5 T per Februari 2024

21 Maret 2024 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi usai acara Live on Ramadan PNM di kawasan Sudirman, Jakarta pada Kamis (21/3). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi usai acara Live on Ramadan PNM di kawasan Sudirman, Jakarta pada Kamis (21/3). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 12,5 triliun sepanjang Januari hingga Februari 2024.
ADVERTISEMENT
"Sampai Februari ada Rp 12,5 triliun dalam dua bulan, Januari (dan) Februari," tutur Direktur Utama PNM Arief Mulyadi usai acara Live on Ramadan PNM di kawasan Sudirman, Jakarta pada Kamis (21/3).
Lebih lanjut Arief menjelaskan, PNM yang kini memiliki 15,2 juta nasabah menargetkan pembiayaan PNM Mekaar sebesar Rp 75 triliun untuk tersalurkan sepanjang tahun ini.
Hal ini telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PNM tahun 2024. PNM optimistis target ini akan tercapai.
"Target Rp 75 triliun, ini dalam RKAP, tapi Insya Allah tercapai," tambah Arief.
Menurutnya, angka tersebut akan dikejar dengan melakukan sederet strategi bisnis, mulai dari melakukan penyesuaian proses bisnis, hingga penyesuaian pendampingan nasabah.
"Kita terus menyesuaikan dengan kontekstual PNM, karena kami semua terdidik dengan tiga tahun Pandemi Covid-19 harus banyak adjustment atau perubahan-perubahan dari proses baik bisnis maupun pemberdayaan dan pendampingan," jelas Arief.
ADVERTISEMENT
Dari segi ekspansi, Arief mengatakan, PNM yang telah melayani sebanyak 20,1 nasabah sejak 2016, tahun ini menargetkan dapat menyentuh Pulau Miangas di Sulawesi Utara pada kuartal II 2024, juga di Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Meskipun Arief tidak menjelaskan tenggat waktu yang dibidik pihaknya untuk menyentuh daerah Papua perbatasan Papua Nugini tersebut.
"Pesan Presiden kemarin untuk daerah-daerah (3T) tersebut semakin kami perluas, ini bagian dari bagian dari aktualisasi Kenapa pemerintah mendirikan holding ultramikro," pungkas Arief.