PNS-Pensiunan Bisa Investasi Reksa Dana Mulai Rp 50.000 di Bank Mandiri Taspen

7 Desember 2021 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Absen PNS yang baru datang di Balai Kota. Foto: Diah Harni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Absen PNS yang baru datang di Balai Kota. Foto: Diah Harni/kumparan
ADVERTISEMENT
Para PNS hingga pensiun kini bisa memulai investasi reksa dana di Bank Mandiri Taspen. Adapun saat ini Bank Mandiri Taspen memperluas bisnisnya menjadi Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), yang bekerja sama dengan PT Trimegah Asset Management untuk melakukan pemasaran dan penjualan Reksa Dana Pasar Uang, yakni Reksa Dana TRIM KAS 2.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama optimistis, penjualan Reksa Dana akan sukses. Sebab, lapisan pasarnya beragam dan akses yang mudah.
Menurut Maswar, perseroan akan menyasar nasabah eksisting, Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS usia produktif, karyawan pra pensiun, karyawan dari perusahaan dana pensiun yang payroll di Bank Mandiri Taspen, hingga para mahasiswa.
"Produk Reksa Dana TRIM Kas 2 yang ditawarkan oleh perseroan sangat terjangkau dengan nominal minimal Rp 50.000, dengan mekanisme pembelian secara lumpsum maupun installment (berkala), serta saat ini tiga Kantor Cabang (KC) sebagai pilot project penjualan Reksa Dana yaitu KC Jakarta Proklamasi, KC Surabaya serta KC Makassar," ujar Maswar dalam keterangannya, Selasa (7/12).
Dia melanjutkan, pada tahun depan Perseroan akan bekerja sama dengan Manajer Investasi lainnya agar produk semakin bervariasi. Sementara itu, Direktur Finance, Risk & Operation Atta Alva Wanggai menjelaskan tentang kinerja Bank Mandiri Taspen yang semakin berkembang sekalipun di tengah era ketidakpastian akibat COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pada Kuartal III 2021, perseroan mampu mencatat kinerja baik dengan membukukan laba bersih Rp 467,3 miliar atau naik 43,7 persen dari tahun lalu, dengan Return on Asset (ROA) 2, 36 persen tumbuh 31 basis points (bps) dan Return on Equality (ROE) 17,47 persen tumbuh 87 bps.
Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh rasio dana murah atau CASA yang meningkat sebesar 47,8 persen per 30 September 2021 dengan baki debet Rp. 6,53 triliun. Perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp. 43,77 triliun, meningkat dari posisi akhir November 2020 sebesar Rp. 32,61 triliun.
Atta optimistis kinerja sampai akhir tahun 2021 akan tetap dapat terjaga sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
"Komitmen kami selama era ketidakpastian akibat pandemi COVID-19 tak luntur. Kami akan selalu memberikan dukungan bagi para nasabah maupun masyarakat secara umum khususnya para pensiunan untuk tetap berkarya menghidupkan aktivitas perkenomian," tutur Atta.
ADVERTISEMENT