Populer: 24 Ribu Aplikasi Kementerian Akan Ditutup; Perusahaan Haji Isam Mau IPO
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar soal Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Jhonny G. Plate yang akan menutup 24.000 aplikasi di kementerian /lembaga menjadi berita populer sepanjang Senin (11/7).
ADVERTISEMENT
24 Ribu Aplikasi Kementerian Akan Ditutup
"Kita harus menata ulang menghasilkan satu super aplikasi Indonesia, paling tidak hanya cukup delapan aplikasi yang terintegrasi, yang memudahkan komunikasi," ujar Plate dalam Side Event G20: Festival Ekonomi Keuangan Digital di Nusa Dua Bali, Senin (11/7).
Plate pun memastikan, pihaknya akan menutup seluruh aplikasi tersebut secara bertahap dan menggantinya dengan satu aplikasi super lengkap (superapps) milik pemerintah. "Dari 24.000 kita pelan-pelan mulai lakukan shutdown, tutup, dan kita pindahkan pelan-pelan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Plate, saat ini pemerintah juga terus menyiapkan aplikasi yang akan terintegrasi antarkementerian/lembaga dan pemda. Hal ini, kata dia, akan menghemat anggaran negara hingga puluhan triliun rupiah.
Perusahaan Haji Isam Mau IPO
PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) akan melakukan IPO di BEI. Masa penawaran awal akan dimulai hari ini (12/7) hingga 15 Juli 2022.
Perusahaan milik pengusaha Hasi Isam tersebut menawarkan sebanyak-banyaknya 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Nilai tersebut mewakili 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum perdana.
“Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp 250 – Rp 300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp 366,88 miliar,” tulis manajemen dikutip dari prospektus perusahaan, Senin (11/7).
ADVERTISEMENT
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan sebesar 89 persen untuk modal kerja yaitu pembelian CPO dan bahan baku lainnya. Penggunaan dana ini dikategorikan sebagai operating expenditure (OPEX).
Sisanya sebesar 21 persen untuk pembayaran sebagian biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit. Penggunaan dana ini dikategori sebagai belanja modal (capital expenditure/CAPEX).