Populer: 7 Perusahaan Terbukti Timbun Minyak Goreng; Nasib Bisnis Pakaian Dalam

28 Mei 2023 6:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi membeli minyak goreng. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membeli minyak goreng. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan tujuh perusahaan terbukti melakukan pembatasan peredaran minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan. Kabar ini menjadi berita salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Sabtu (27/5).
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada berita mengenai bisnis pakaian dalam masih menjanjikan prospek cemerlang di tengah banyaknya perempuan yang tergerak untuk tidak memakai bra. Berikut rangkumannya.

7 Perusahaan Terbukti Timbun Minyak Goreng

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan tujuh perusahaan lantaran secara sengaja membatasi penjualan minyak goreng pada periode Januari hingga Mei 2022. Tujuh perusahaan tersebut merupakan bagian dari 27 perusahaan terlapor kasus kartel minyak goreng di 2022.
7 perusahaan tersebut adalah PT Asianagro Agungjaya, PT Batara Elok Semesta, PT Incasi Raya, PT Salim Ivomas Pratama, PT Budi Nabati Perkasa, PT Multimas Nabati, dan PT Sinar Alam Permai.
Adapun sederet perusahaan minyak goreng tersebut terbukti melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Pasal 19 huruf C tentang Larangan Pembatasan Peredaran Satu Jasa Atau Barang. KPPU menghukum 7 perusahaan itu dengan total nilai denda sebesar Rp 71,28 miliar.
ADVERTISEMENT
"Menyatakan terlapor I, Terlapor II, Terlapor V, Terlapor XVIII, Terlapor XX, Terlapor XXIII, dan Terlapor XXIV secara sah dan meyakinkan terbukti melanggar Pasal 19 huruf C Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999," kata Ketua Majelis Komisi, Dinni Melanie, saat sidang putusan di Gedung KPPU, Jumat (26/5).

Nasib Bisnis Pakaian Dalam

Mengutip Business Insider, Jumat (26/5), peritel pakaian dan aneka aksesoris yang berpusat di Pittsburgh, Pennsylvania, yakni American Eagle sudah melakukan survei terkait maraknya perempuan yang enggan menggunakan bra.
Berdasarkan hasil survei tersebut ditemukan perkembangan desain pakaian termasuk model bra, menjadi pemicu keengganan perempuan AS pakai bra.
"Ini karena barang-barang seperti bralette dan crop top telah menjadi populer sebagai pakaian luar," kata Direktur Eksekutif American Eagle, Jennifer Foyle.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, American Eagle dan brand pakaian dalam satu grup-nya, Aerie, memutuskan untuk memfokuskan ulang bisnis mereka.
"Gadis-gadis mengenakan atasan bra. Jadi, tidak perlu bra, dan kami fokus pada itu dan bagaimana dia memakai pakaian intimnya," lanjut Jennifer.
Lebih lanjut, British Vogue melaporkan, di acara The Daily Front Row's Annual Fashion Awards bulan lalu, mayoritas tamu undangan memilih menggunakan bralette. Kemudian dipadukan dengan rok panjang atau celana panjang.
Sementara itu produsen pakaian dalam terkemuka lainnya, Victoria's Secret yang merupakan saingan utama Aerie, secara khusus memproduksi bra yang lebih fashionable untuk dikenakan sebagai pakaian luar.