Populer: Ahok Bicara Sulitnya Jadi Komut Pertamina; Pengusaha Cabai Rawit Merana

9 Juli 2021 6:08 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau kilang PT TPPI, di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau kilang PT TPPI, di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membeberkan sulitnya jadi Komisaris Utama Pertamina. Dia menceritakan bahwa banyak yang tak senang dan ingin memindahkan dirinya dari kursi dewan komisaris perusahaan pelat merah itu.
ADVERTISEMENT
Pengakuan Ahok ini jadi salah satu berita populer ekonomi bisnis, Kamis (8/7). Soal pengusaha cabai rawit merana imbas tutupnya pasar dan warteg, jadi berita lainnya yang ramai dibaca. Berikut rangkumannya:

Ahok: Banyak yang Pengin Mindahin Saya dari Komut Pertamina

Duduk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) rupanya membuat Ahok mengaku tak disenangi banyak orang. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, ada banyak pihak yang ingin dia lengser sebagai petinggi BUMN energi tersebut.
"Hari ini saya masih di Komut Pertamina, besok-besok sudah enggak jelas. Sudah banyak yang pengin mindahin saya, hahaha...," ujar Ahok dalam webinar yang digelar PPM Manajemen, Kamis (8/7).

Pasar Sepi dan Warteg Tutup, Pengusaha Cabai Rawit Rugi Ratusan Juta

Pelaku usaha yang tergabung di Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), mengaku rugi ratusan juta rupiah akibat sepinya pasar dan warung makan yang tutup. Sepinya pasar dan tutupnya warung makan merupakan imbas dari pemberlakuan PPKM Darurat.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum AACI, Abdul Hamid, memperkirakan kerugian yang diderita pelaku usaha sangat besar atau sekitar 40 persen dari pengiriman. Ia mencontohkan, dalam sehari pihaknya mampu mengirim cabai sebanyak 100 ton.
Namun, karena pasar sepi dan warung makan tutup hanya sekitar 60 persen saja yang terserap. Artinya sebanyak 40 ton cabai busuk dan tak terserap.