Populer: Alasan Saham Farmasi Turun Usai Jokowi Divaksin, Luhut Lobi Menlu China

14 Januari 2021 6:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin corona Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo disuntik dosis pertama vaksin corona Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Saham perusahaan farmasi yang malah turun usai Presiden Jokowi disuntik vaksin Sinovac, Rabu (13/1), menjadi berita populer kumparanBisnis. Ada 6 perusahaan farmasi yang sahamnya turun hingga di atas 6 persen.
ADVERTISEMENT
Berita populer lainnya terkait Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, kembali mengajak Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengelilingi Danau Toba.
Ini merupakan hari kedua Luhut mengajak Wang Yi bersafari di kampung kelahirannya itu. Wang Yi sudah berada di Danau Toba sejak Selasa (12/1) hingga hari ini, sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi.
Berikut kumparan merangkum berita populer kemarin:

Saham Perusahaan Farmasi Memerah Saat Jokowi Divaksin, Kok Bisa?

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia dimulai ditandai dengan penyuntikan pertama kepada Presiden Jokowi. Namun, vaksinasi tersebut tidak otomatis membuat saham perusahaan farmasi naik alias malah memerah.
Equity Research Analyst OCBC Sekuritas, Hendry Andrean, mengatakan penyuntikan vaksin corona kepada Jokowi lebih untuk meningkatkan kepercayaan publik. Sementara pengaruhnya ke saham-saham farmasi lebih ke arah sentimen sesaat saja.
ADVERTISEMENT
"Karena vaksin itu kan dibiayai oleh pemerintah, jadi belum tentu langsung mengatrol penjualan emiten farmasi yang bersangkutan," kata Hendry saat dihubungi kumparan, Rabu (13/1).
Hendry mengaku tidak heran dengan keadaan tersebut. Sebab, kata Hendri, saham emiten farmasi seperti KAEF dan INAF sudah lebih dulu naik cukup signifikan.
“Lain wacananya kalau adanya penemuan obat baru misalnya dari emiten farmasi yang bersangkutan,” ujar Hendry.
Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pada hari pertama dimulainya vaksinasi, menguat 59,758 poin (0,93 persen) ke 6.455,427.
Berdasarkan pantauan kumparan pada pukul 10.30 WIB, saham-saham farmasi turun hingga di atas 6 persen. Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF), anak usaha dari PT Bio Farma yang mengimpor vaksin corona Sinovac, anjlok 475 poin (6,81 persen) ke Rp 6.500.
ADVERTISEMENT
Senasib dengan KAEF, PT Indofarma Tbk (INAF) yang merupakan anak usaha dari Bio Farma juga merosot 475 poin (6,81 persen) ke Rp 6.500. Emiten farmasi lainnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tak luput dari tren penurunan.
Saham KLBF amblas 105 poin (6,25 persen) ke Rp 1.575. Kemudian saham PT Tempo Scan Pacific (TSPC) anjlok 140 poin (6,83 persen) ke Rp 1.910.
Sementara saham produsen jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melemah 250 poin (6,76 persen) ke Rp 3.450.
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan saat berbincang denan Menlu China Wang Yi di Danau Toba, Sumatera Utara, Rabu (13/1/2020). Foto: Instagram/@luhut.pandjaitan
Sambil Menikmati Danau Toba, Luhut Lobi Menlu China untuk Investasi di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, kembali mengajak Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengelilingi Danau Toba.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan hari kedua Luhut mengajak Wang Yi bersafari di kampung kelahirannya itu. Wang Yi sudah berada di Danau Toba sejak Selasa (12/1) hingga hari ini sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi.
Bagi Luhut, kampung halamannya itu membawa berkat buat Indonesia. Sebab, sembari menikmati pesona Toba, luhut berhasil menjalankan lobinya agar China mau investasi di Indonesia.
"Jika saya diminta menyebutkan satu kata tentang tanah kelahiran saya, Tanah Toba, saya akan memilih kata berkat. Karena setiap kali saya datang kembali ke sana, selalu ada cerita dan pengalaman yang berkesan," tulis Luhut dalam akun di Instagram resminya, Rabu (13/1).
Setelah sebelumnya mengajak hiking sambil menikmati keindahan Danau Toba, kali ini Luhut menunjukkan pada rombongan delegasi China panorama perbukitan Kaldera.
ADVERTISEMENT
Lobi-lobi investasi sambil bersafari ini, dilakukan Luhut lantaran tahu Wang Yi punya hobi hiking. Sehingga dalam agenda berkeliling ini, ia manfaatkan untuk mengajak China agar mau berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.
Tak hanya itu, mereka juga membicarakan sejumlah proyek strategis hingga program pemulihan ekonomi nasional. Di Danau Toba itu juga, nota kesepahaman kedua negara ditandatangani.
"Saya berharap upaya kecil ini dapat menghasilkan manfaat dan berkat bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Terutama bagi masyarakat Toba Samosir yang selalu punya rasa bangga dan cinta yang besar pada tanah kelahirannya," pungkas purnawirawan Jenderal TNI itu.