Populer: Bea Meterai Rp 10.000 Mulai 1 Januari 2021 hingga NPWP - KTP Digabung

Karyawan menunjukan meterai di Kantor Pos Besar, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (4/7). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Berita populer pagi ini diawali Komisi XI DPR RI dan pemerintah yang telah menyepakati tarif baru bea meterai. Adapun Nantinya, RUU Bea Meterai itu akan merevisi UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. Tarif bea meterai nantinya berlaku tunggal Rp 10.000, dari yang saat ini Rp 3.000 dan Rp 6.000.

Selanjutnya, ada berita yang tak kalah menarik tentang rencana menggabungkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada di KTP menjadi satu data tunggal Single Identity Number (SIN).

Ada juga berita unik tentang Janda terkaya di dunia karena memiliki harta Rp 1.000 triliun. Cukup mengherankan memang, lalu siapa ya dia? Yuk baca rangkuman berita populer kumparanBisnis, Jumat (5/9).

Transaksi yang Kena Bea Meterai Rp 10.000 Mulai 1 Januari 2021

Komisi XI DPR RI dan pemerintah sepakat membawa Rancangan Undang-undang (RUU) Bea Meterai ke tingkat paripurna untuk disahkan sebagai undang-undang.

Nantinya, RUU Bea Meterai itu akan merevisi UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. Tarif bea meterai nantinya berlaku tunggal Rp 10.000, dari yang saat ini Rp 3.000 dan Rp 6.000.

Bea meterai Rp 10.000 akan berlaku mulai 1 Januari 2021. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu jeda atau sosialisasi kepada masyarakat sekaligus kepada pemerintah untuk menyiapkan aturan turunannya.

Dalam RUU Bea Meterai, dokumen fisik maupun elektronik nantinya akan dikenakan bea meterai Rp 10.000. Namun, hanya dokumen yang bernilai di atas Rp 5 juta.

Misalnya, tagihan listrik, telepon, hingga kartu kredit yang nilai tagihannya di atas Rp 5 juta, baik melalui kertas maupun elektronik, akan dikenakan bea meterai Rp 10.000.

"Mungkin contoh tagihan kartu kredit sekarang email ya, kan enggak dicetak lagi. Itu termasuk salah satunya seperti itu contoh," kata Direktur Peraturan Perpajakan I Ditjen Pajak Arif Yanuar di Gedung DPR RI, Kamis (3/9).

Bea Cukai rilis KTP dan NPWP dari Kamboja Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

NIK dan NPWP Digabung Bukan untuk Pajaki Semua Warga

Pemerintah berencana menggabungkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada di KTP menjadi satu data tunggal Single Identity Number (SIN).

Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh menegaskan, rencana penggabungan ini bukan bertujuan untuk menarik pajak seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki NIK yang ada di KTP.

“Enggak mungkin karena anak-anak banyak, NIK dari bayi lahir, anak sekolah, pensiunan, semua punya NIK, enggak ada kaitan ke sana (dipajaki semua). Kita ingin rapikan administrasi,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (4/9).

Dia menjelaskan ketika kebijakan ini telah terlaksana, kartu NPWP sudah tidak diperlukan. Sebab menurut Zudan, Indonesia ke depan cukup 1 kartu, atau bahkan tak perlu kartu. Cukup ingat NIK.

“Yang penting ingat NIK-nya, ke depan lebih maju dengan face recognition, sidik jari, yang penting ingat NIK-nya aja karena berbasis NIK-nya,” papar Zudan.

Berharta Rp 1.000 T, Janda Ini Jadi Perempuan Terkaya di Dunia

Bercerai dari suami tak membuat perempuan ini merana, bahkan makin kaya dan kini tercatat sebagai perempuan terkaya di dunia menurut Bloomberg Billionaires Index. Dialah MacKezie Scott, janda dari pendiri dan CEO Amazon, Jeff Bezos.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan MacKenzie saat ini mencapai USD 68 miliar atau setara Rp 1.000 triliun. Dengan harta sebanyak itu, MacKenzie ada di urutan pertama daftar perempuan terkaya dunia.

Jeff Bezos, konglomerat pendiri perusahaan Amazon dan Blue Origin. Foto: Isaiah J. Downing/REUTERS

Dia menggeser posisi Francoise Bettencourt Meyers, yang merupakan pewaris perusahaan kecantikan asal Prancis, L'Oréal. Posisi MacKezie juga masih di atas pendiri Alibaba, Jack Ma.

Salah satu sumber kekayaannya adalah harta gana-gini dari perceraian dengan suaminya, yang diperoleh pada 2019 lalu. Harta itu berupa seperempat dari saham Amazon milik Jeff Bezos atau sekitar 4 persen dari keseluruhan saham Amazon.

Saat itu, saham milik MacKenzie nilainya masih di kisaran USD 38 miliar. Tapi sepanjang 2020 ini, saham Amazon terus melejit. Bahkan dalam tiga bulan terakhir kenaikannya sudah mencapai 28 persen. Di antara daftar orang-orang terkaya dunia versi Bloomberg, MacKenzie ada di urutan ke-12. Sementara bekas suaminya ada di puncak daftar tersebut.

Janda yang tercatat sebagai perempuan terkaya dunia, MacKenzie juga dikenal dermawan. Bersama Warren Buffett beserta Bill dan Melinda Gates, mereka mendirikan lembaga donor bernama Giving Pledge. Dana yang terkumpul mereka salurkan untuk bantuan pendidikan, kesetaraan ras, dan pencegahan perubahan iklim.

Jeff Bezos bekas suami MacKenzie, tidak tercatat ikut serta dalam kegiatan filantropi itu.