Populer: BUMN Rugi Imbas Trans Sumatera, Tabungan Si Kaya Menggendut Kala Corona

7 April 2021 6:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau Jalan Tol Trans Sumatera di Mesuji, Provinsi Lampung, Jumat (15/11). Foto: Presidential Palace/Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau Jalan Tol Trans Sumatera di Mesuji, Provinsi Lampung, Jumat (15/11). Foto: Presidential Palace/Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Berita populer kumparanBisnis pagi ini diawali salah satu perusahaan BUMN, PT Hutama Karya (Persero), yang menderita kerugian Rp 2,09 triliun sepanjang tahun 2020. Kinerja keuangan perusahaan penggarap penugasan proyek jalan Tol Trans Sumatera ini menurun tajam dibandingkan tahun 2019 yang masih mencatatkan laba bersih Rp 1,99 triliun.
ADVERTISEMENT
Beban perusahaan yang tinggi membuat perusahaan yang juga membangun gedung DPR ini mengalami penurunan kinerja. Proyek Trans Sumatera ini sempat ditolak Presiden SBY, sebelum akhirnya dilanjutkan pembangunannya di era Presiden Jokowi.

BUMN Penggarap Tol Trans Sumatera, Hutama Karya Rugi Rp 2,09 Triliun di 2020

PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan kerugian Rp 2,09 triliun sepanjang tahun buku 2020. Kinerja keuangan dari BUMN penerima penugasan proyek jalan Tol Trans Sumatera ini, menurun tajam dibandingkan tahun 2019 yang masih mencatatkan laba bersih Rp 1,99 triliun.
Pendapatan Perseroan juga turun dari Rp 26,39 triliun di 2019 menjadi Rp 21,64 triliun di 2020. Di saat bersamaan, beban umum dan administrasi meningkat 61 persen menjadi Rp 1,15 triliun. Biaya keuangan akibat pembayaran beban bunga pinjaman juga melonjak 215 persen di 2020 menjadi Rp 2,55 triliun.
ADVERTISEMENT
Hutama Karya mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk membangun jalan Tol Trans Sumatera. Penugasan itu dituangkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 serta Perpres Nomor 117 Tahun 2015.
Adapun total panjang Tol Trans Sumatera mencapai 2.974 kilometer (km). Tol itu terbagi menjadi dua koridor yaitu koridor utama sepanjang 2.046 km dan koridor pendukung sepanjang 928 kilometer.
Tol ini rencananya terdiri dari 27 ruas. Pembangunan jalan Tol Trans Sumatera untuk ruas Banda Aceh-Bakauheni ditargetkan selesai secara keseluruhan pada 2024.
Mengintip Duit Nasabah Kaya di Bank: Rekening di Atas Rp 5 Miliar Bertambah
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan simpanan para nasabah di bank hingga Februari 2021 mencapai Rp 6.726 triliun. Dari total nilai simpanan sebesar itu, simpanan para nasabah kaya yang nominalnya di atas Rp 5 miliar per rekening, meningkat.
ADVERTISEMENT
Dari jenis simpanannya, dana nasabah itu tersebar dalam bentuk deposito, tabungan, rekening giro, serta bentuk simpanan lain. Dari sisi pertumbuhan, jumlah rekening giro meningkat paling tinggi, sementara jumlah deposito menurun paling tajam.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan rekening giro tumbuh tertinggi sebesar 19,8 persen (year on year/yoy), sementara sertifikat deposito adalah jenis simpanan yang mengalami penurunan terdalam yaitu sebesar minus 77,4 persen (yoy).
"Ini mengindikasikan ekonomi sedang bergerak ke arah yang lebih cepat. Pertumbuhan giro yang tinggi disertai oleh penurunan deposito, memberi indikasi bahwa para pelaku ekonomi mulai siap-siap melakukan ekspansi dengan menambah dana yang siap pakai lebih banyak,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, melalui keterangan tertulis, Selasa (6/4).
Ilustrasi uang rupiah Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
Data simpanan nasabah di perbankan itu dihimpun dari 107 Bank Umum, yang terdiri dari 95 Bank Umum Konvensional dan 12 Bank Umum Syariah, ini naik sebesar 9,7 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut LPS, simpanan dana masyarakat di bank per Februari 2021 yang mencapai Rp 6.726 triliun itu, tumbuh 1,3 persen secara bulanan (mom) dibandingkan Januari 2021.
Untuk simpanan yang nilainya di atas Rp 5 miliar per rekening/akun, yang notabene dimiliki orang-orang kaya, meningkat sebesar 3,6 persen (mom). Sedangkan secara tahunan (yoy) total nominalnya tumbuh 13,2 persen menjadi Rp 3.283 triliun.
Sebaliknya, simpanan yang nilainya di bawah Rp 100 juta per rekening/akun, justru menurun 1,3 persen (mom), namun secara tahunan meningkat sebesar 5,9 persen (yoy) menjadi Rp 907 triliun.
Dari total simpanan tersebut, bila dilihat berdasarkan jenisnya, deposito menempati posisi teratas sebesar Rp 2.749 triliun atau 40,9 persen, disusul tabungan sebesar Rp 2.114 triliun (31,4 persen), rekening giro sebesar Rp1.787 triliun (26,6 persen), deposit on call sebesar Rp 72 triliun (1,1 persen) dan sertifikat deposito sebesar Rp 4 triliun (0,1 persen).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jumlah rekening simpanan milik nasabah pada bulan Februari 2021 tercatat sebanyak 351.599.277 rekening, naik sebesar 15,5 persen (yoy) dibandingkan Februari 2020, namun secara bulanan (mom) turun 0,3 persen dibandingkan Januari 2021.