Populer: Dirut PAL Kader Habibie, Curhat Mendag Gaji Kalah dari Penjual Martabak

23 April 2021 4:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahli perancangan kapal, Kaharuddin Djenod (tengah), jadi Dirut baru PT PAL. Foto: Ujang Zaelani/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ahli perancangan kapal, Kaharuddin Djenod (tengah), jadi Dirut baru PT PAL. Foto: Ujang Zaelani/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BUMN perkapalan PT PAL (Persero) kini punya Direktur Utama Baru. Bos baru PT PAL ini rupanya adalah asuhan mendiang Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut jadi salah satu berita populer ekonomi bisnis, Kamis (22/4). Curhatan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi soal gaji penjual martabak online lebih besar dari menteri, jadi berita lainnya yang tak kalah ramai. Berikut rangkumannya:
Anak Didik BJ Habibie Jadi Dirut BUMN Perkapalan
Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Kaharuddin Djenod sebagai Dirut PT PAL. Pria berusia 50 tahun ini telah malang melintang di industri perkapalan dunia.
Kaharuddin dulunya menyelesaikan S1 di Nagasaki, Jepang, dengan bekal beasiswa dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang saat itu dipimpin BJ Habibie.
Untuk menjaring anak-anak muda Indonesia yang cerdas berbakat, BJ Habibie meluncurkan beasiswa Science and Technology for Industrial Development (STAID). Tak cuma S1, Kaharuddin Djenod melanjutkan kuliah hingga meraih gelar doktor dengan spesialisasi arsitektur perkapalan (naval architecture).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
Mendag Curhat Gajinya Kalah dari Penjual Martabak Online
ADVERTISEMENT
Mendag Muhammad Lutfi menyebut pasar digital semakin bergairah di tengah pandemi. Bahkan dia pun dibikin kaget dengan penjualan martabak via online yang mencapai Rp 500 miliar penjualannya di media 2017 atau 2018. Angka fantastis itu, ia akui jauh melebihi gajinya sebagai menteri.
"Berapa gerai martabak yang kita punya di Jakarta? Kalau jualan seribu martabak, pendapatan penjualannya bisa lebih besar dari gaji saya. Saya pikir saya salah memilih pekerjaan," katanya dalam dalam diskusi Inaugural Indonesia Policy Dialogue 'The Future of Indonesia's Foreign Trade' secara daring, Kamis (22/4).