Populer: Diskon Pajak Mobil Baru dan Konsorsium CT Jadi Operator Patimban

31 Desember 2020 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembelian mobil baru. Foto: dok. Auto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembelian mobil baru. Foto: dok. Auto
ADVERTISEMENT
Sejumlah kebijakan penting pemerintah menjelang akhir 2020 menjadi berita populer. Di sektor otomotif, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan Presiden Jokowi sudah setujui diskon pajak mobil baru.
ADVERTISEMENT
Sementara sektor perdagangan, pemerintah menegaskan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina Merdeka. Meski begitu, rupanya hubungan dagang Indonesia dan Israel selama ini mendulang cuan.
Terakhir, di sektor perhubungan, Konsorsium Chairul Tanjung resmi menjadi operator di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Berikut, kumparan rangkum ketiga berita populer tersebut, Kamis (31/12).

Mobil Baru Hanya Dapat Diskon Pajak, Saham Emiten Otomotif Anjlok

Pajak mobil baru yang sebelumnya diusulkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang agar mendapatkan pembebasan, ternyata hanya diberikan diskon pajak oleh Presiden Jokowi.
Kebijakan Pajak mobil baru ini disebut dengan istilah Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Agus mengatakan kebijakan pembebasan pajak mobil baru tersebut untuk menarik investor dan menumbuhkan industri otomotif dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menolak usulan Agus yang meminta pajak mobil baru bebas hingga nol persen. Dengan disetujui diskon pajak oleh Jokowi, itu artinya tinggal menunggu hitungan diskon dari Sri Mulyani.
Pengumuman bahwa mobil baru hanya akan mendapatkan diskon pajak di masa pandemi ini direspons oleh pasar modal. Emiten-emiten otomotif dan komponen ban kompak merah pada perdagangan sepanjang Selasa (29/12).
Dari lima emiten otomotif dan komponen ban seperti ASII, IMAS, AUTO, MASA, dan BRAM, hanya IMAS yang sempat hijau. Pergerakan saham empat emiten lainnya kompak anjlok.
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Hubungan Dagang Indonesia-Israel: RI Banyak Impor Mesin, Tapi Cuan
Wacana normalisasi hubungan Indonesia dan Israel sempat memanas di ruang publik. Meski demikian, isu tersebut buru-buru ditampik oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia. Menlu Retno Marsudi menegaskan sikapnya tak berniat membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina merdeka.
ADVERTISEMENT
Meski tak memiliki hubungan diplomatik dan acapkali tegang, hubungan Indonesia dan Israel sebenarnya telah terjalin lama lewat perdagangan. Jejaknya bisa ditelusuri sejak era Orde Baru.
Dalam 5 tahun terakhir misalnya, Indonesia-Israel mencatatkan nilai perdagangan yang cukup fluktuatif. Pada 2015 nilainya USD 194,4 juta, sedangkan pada 2019 nilainya turun menjadi USD 145,9 (Rp 2,06 triliun).
Dari 5 tahun tersebut, 4 tahun di antaranya Indonesia cuan karena mencatatkan surplus perdagangan dengan Israel, yakni pada tahun 2015, 2017, 2018, dan 2019. Indonesia diuntungkan karena banyak mengekspor produk ketimbang impor dari Israel.
Neraca perdagangan Indonesia dengan Israel pada 5 tahun terakhir mencatatkan surplus tertinggi pada 2019. Pada tahun tersebut, Indonesia mengekspor produk senilai USD 120,63 juta, sedangkan impor dari Israel bernilai USD 25,33 juta. Artinya perdagangan dengan Israel menyumbang devisa bagi Indonesia sebesar USD 95,29 juta (Rp 1,34 triliun).
ADVERTISEMENT
Konsorsium Chairul Tanjung Resmi Jadi Operator Pelabuhan Patimban
Chairul Tanjung Foto: flickr
Konsorsium perusahaan yang dipimpin oleh pebisnis nasional, Chairul Tanjung, resmi ditunjuk Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai operator Pelabuhan Patimban. Pelabuhan baru di Subang, Jawa Barat, itu telah diresmikan Presiden Jokowi pada Minggu (20/12) lalu.
Kemenhub memutuskan pemenang proyek Pelabuhan Patimban, selanjutnya akan melaksanakan proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha/KPBU selama 40 tahun sejak tanggal operasi tahap 1.
Konsorsium Patimban terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, yang merupakan perusahaan milik Chairul Tanjung. Selain itu ada PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
Adapun dalam melaksanakan proyek pengelolaan Pelabuhan Patimban, total nilai biaya modal yang disepakati dalam kerja sama yaitu sekitar Rp 18,9 triliun dan total nilai biaya operasional sekitar Rp 64,3 triliun.
ADVERTISEMENT