Populer: Harga Pertamax Bisa Turun, Hati-hati Modus Penipuan Perbankan

9 September 2022 5:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja SPBU Pertamina mengubah harga BBM yang ditampilkan setelah pengumuman kenaikan harga BBM, di Bekasi, Sabtu (3/9/2022). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja SPBU Pertamina mengubah harga BBM yang ditampilkan setelah pengumuman kenaikan harga BBM, di Bekasi, Sabtu (3/9/2022). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Turunnya harga minyak mentah dunia yang berpotensi membuat harga BBM jenis Non subsidi seperti Pertamax bisa turun, menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Kamis kemarin.
ADVERTISEMENT
Berita lainnya yang paling populer adalah tips mewaspadai berbagai modus penipuan mengatasnamakan bank dari BRI. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.

Harga Pertamax Bisa Turun

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan apabila harga minyak dunia turun, maka Pertamina akan mengikuti mekanisme tersebut dengan menurunkan harga jual Pertamax kepada masyarakat.
Erick menyampaikan penyesuaian harga Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter merupakan upaya pemerintah dalam mengalihkan subsidi agar lebih tepat sasaran.
Dia merasa selama ini Pertamina tetap memberikan subsidi untuk Pertamax. Erick mengatakan harga Pertamax sejatinya masih berada di bawah harga keekonomian dan harga yang ditawarkan kompetitor.
"Karena yang selalu diingatkan, yang kita, pemerintah lakukan hari ini bukan kenaikan harga, tapi pengurangan subsidi," katanya.
ADVERTISEMENT
Hati-hati Modus Penipuan Perbankan
Penipuan digital dengan mengatasnamakan bank masih marak. Hal tersebut bukan saja merugikan masyarakat atau nasabah, tapi juga berdampak pada reputasi perbankan.
Gedung BRI. Foto: BRI
Berdasarkan beberapa kasus penipuan, BRI membeberkan berbagai macam modus penipuan perbankan, serta tips untuk menghindarinya. Pertama mulai dari modus social engineering, jangan sembarangan memberikan data pribadi dan data perbankan ke pihak lain.
Jangan bagikan PIN, nomor rekening, nomor kartu, username dan password internet banking, serta kode OTP melalui tautan atau selain website resmi bank.
Kedua grup chat. Jangan asal bergabung. Kalau misalnya tiba-tba dimasukkan ke grup chat yang membahas soal keuangan seperti investasi, harus waspada.
Pastikan legalitasnya di OJK, jangan sampai terjebak investasi bodong. Selain itu, biasanya jika itu adalah penipuan, mereka akan memberikan nomor rekening pribadi, bukan perusahaan.
ADVERTISEMENT
Ketiga, modus phishing. Agar terhindar dari jenis penipuan ini, nasabah harus terus selalu meningkatkan kewaspadaan. Jangan mudah percaya jika ada email yang mengiming-imingi hadiah dengan meminta mengisi data pribadi.
Baca dengan saksama email. Biasanya, jika email tersebut sebagai modus penipuan, akan terlihat tata bahasa yang digunakan berantakan. Selain itu, cek email domain dan link. Jangan mudah untuk mengklik.