Populer: Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng; Harga Pertalite Tak Naik

Pernyataan Pers Presiden Jokowi tentang Pembukaan Kembali Ekspor Minyak Goreng, Istana Merdeka, Kamis (19/5/2022). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut larangan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) beserta produk turunannya, menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Kamis (19/5).

Selain itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan harga BBM Pertalite tidak akan naik tahun ini, juga ramai dibaca publik. Berikut rangkumannya.

Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng

Jokowi akan mencabut larangan ekspor CPO dan produk turunannya termasuk minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022. Adapun larangan ini berlaku sejak 28 April 2022 lalu.

Presiden Jokowi menunjukkan minyak goreng curah dan kemasan saat memimpin rapat terbatas membahas komoditas itu. Foto: Instagram/@jokowi

Saat ini, Jokowi mengeklaim pasokan minyak goreng curah terus bertambah. Sebelum larangan ekspor, pasokan hanya 64.500 ton, namun setelah penerapan kebijakan ini bertambah menjadi 211.000 ton melebihi kebutuhan nasional sebesar 194.000 ton per bulan.

Selain itu, Jokowi mengeklaim harga minyak goreng curah sudah turun menjadi Rp 17.200 sampai Rp 17.600 per kg, dari sebelum larangan ekspor kurang lebih sebesar Rp 19.800 per kg. Dia memastikan harga ini akan semakin murah dalam beberapa minggu ke depan.

Dengan kondisi tersebut, ditambah mempertimbangkan nasib 17 juta orang tenaga di industri sawit baik petani, pekerja, dan tenaga pendukung lainnya, Jokowi pun bulat mencabut larangan ekspor CPO dan produk turunannya.

Pengumuman! Sri Mulyani Pastikan Harga Pertalite Tak Naik di 2022

Sri Mulyani memastikan harga BBM Pertalite tak akan naik di tahun ini. Sebab, pemerintah menambah anggaran subsidi energi sebesar Rp 74,9 triliun di APBN 2022 imbas dari naiknya harga minyak dunia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (28/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Selain itu, pemerintah juga memberikan tambahan kompensasi tahun ini sebesar Rp 216,1 triliun, terdiri dari tambahan kompensasi BBM Rp 194,7 triliun dan kompensasi listrik Rp 21,4 triliun.

"Untuk kompensasi meledak tinggi karena barang-barang tadinya tidak diatur juga tidak dinaikkan, pertalite dalam hal ini tidak diubah harganya," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5).

Sebelumnya dalam APBN 2022 dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau ICP USD 63 per barel, pemerintah tidak memberikan kompensasi terhadap Pertalite, melainkan hanya solar. Namun dalam usulan ICP USD 100 per barel, Sri Mulyani memberikan kompensasi untuk Pertalite Rp 114,7 triliun dan solar Rp 98,5 triliun.