Populer: Kartu Prakerja Lanjut di 2023; Potensi Harga Pertalite Turun

5 Oktober 2022 5:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan Program Kartu Prakerja berlanjut tahun depan. Kabar ini menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Selasa (4/10).
ADVERTISEMENT
Selain itu, juga ada kabar soal pernyataan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai potensi harga Pertalite turun. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.

Kartu Prakerja Lanjut di 2023

Pemerintah memastikan Program Kartu Prakerja berlanjut di tahun depan. Skema normal mulai dilakukan di 2023, seiring dengan melandainya kasus pandemi COVID-19.
Skema normal yang dimaksud yakni Program Kartu Prakerja tersebut akan lebih difokuskan pada bantuan peningkatan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pascapelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.
Menko Airlangga Hartarto di acara Temu Raya Prakerja di Sentul, Bogor, Jumat (17/6/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi COVID-19,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Cipta Kerja dalam Rapat Komite Cipta Kerja dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Selasa (4/10).
ADVERTISEMENT
Para anggota komite sepakat untuk memulai skema normal pada tahun 2023 dan akan melanjutkan skema semi bansos hingga akhir kuartal IV 2022, dengan besaran bantuan pelatihan dan insentif sama dengan sebelumnya. “Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp 5 triliun dengan target 1,5 juta orang,” kata Airlangga.
Pada tahun 2023, pemerintah akan melakukan penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta Program Kartu Prakerja senilai Rp 4,2 juta per individu atau peserta, dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali pengisian survei.

Kementerian ESDM soal Harga Pertalite Turun

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan kemungkinan penyesuaian kembali harga BBM subsidi Pertalite, menyusul semakin melandainya harga minyak dunia saat ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menjelaskan harga Pertalite tidak bisa serta merta mengikuti mekanisme pasar dan menyesuaikan harga minyak dunia.
"Pertalite kan JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan), artinya jadi menurunkan subsidi kalau (harga) diturunkan," jelasnya saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (4/10).
Pertamina pastikan stok Pertalite dan Solar aman. Foto: Pertamina
Sebelumnya PT Pertamina (Persero) baru saja menurunkan harga Pertamax dari Rp 14.500 per liter menjadi Rp 13.900 per liter.
Tutuka menjelaskan, Pertamax termasuk ke dalam Jenis BBM Umum (JBU) yang harganya ditentukan oleh badan usaha sendiri, dalam hal ini berarti Pertamina. Sama halnya dengan produk BBM milik badan usaha swasta.
Dia memastikan jika Pertalite maupun Solar sebagai objek subsidi pemerintah tidak akan terdampak pada fluktuasi harga minyak mentah dunia. Pasalnya, harga Pertalite saat ini yang dibanderol Rp 10.000 per liter juga masih jauh di bawah harga keekonomian.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Tutuka masih membuka kemungkinan adanya penyesuaian harga Pertalite jika harga minyak mentah memang sangat anjlok. Namun, dia tidak menyebutkan secara detail patokan harga yang rendah tersebut.
"Kecuali kalau harga minyak turun banget bisa saja," pungkasnya.