Populer: Nasabah Kaya Rajin Nabung dan IMF Turunkan Proyeksi Ekonomi RI

15 Oktober 2020 6:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IMF. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona menunjukkan perubahan dalam hal menabung, fakta menunjukkan nasabah kaya rajin menabung sementara kelas menengah ke bawah makan dari uang tabungan.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut menarik perhatian publik dan menjadi salah satu berita populer kumparanBisnis. Selain itu, ada informasi mengenai IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sayang untuk dilewatkan.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBisnis sepanjang hari Rabu (14/10):

Nasabah Kaya Rajin Nabung

Merebaknya pandemi COVID-19membuat nilai tabungan masyarakat di perbankan melonjak terutama untuk nasabah dengan nilai simpanan di atas Rp 5 miliar. Senior Riset Spesialis Mandiri Institute, Andre Simangunsong, mengatakan pertumbuhan deposit di bank mencapai 8,5 persen, sementara di sisi lain penyaluran kredit hanya 1,5 persen.
Jika dibagi ke dalam segmen kelas tabungan masyarakat di bank, kata Andre, akan terlihat bahwa sebagian masyarakat khususnya kelas menengah atas semakin banyak menyimpan uang. Peningkatan deposit tabungan yang paling menonjol, menurut Andre, terjadi pada nasabah dengan nilai tabungan di atas Rp 5 miliar.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Andre juga menuturkan bahwa tak sedikit masyarakat yang turun kelas akibat terpuruknya ekonomi karena virus corona. Keadaan itu tergambar dari semakin bertambahnya jumlah nasabah dengan nilai tabungan di bawah Rp 100 juta.
Ilustrasi Uang Rupiah. Foto: Getty Images
Penambahan itu, kata Andre, bisa disebabkan lantaran masyarakat yang sebelumnya masuk klasifikasi di atas Rp 100 juta, menggunakan uang simpanan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kondisi tersebut bisa juga menjadi gambaran melemahnya daya beli masyarakat.

IMF Turunkan Proyeksi Ekonomi RI

International Monetary Fund (IMF) menurunkan kembali proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi minus 1,5 persen di tahun ini. Sebelumnya dalam proyeksi di Juni 2020, IMF memprediksi ekonomi RI minus 0,3 persen di tahun ini.
Dia melanjutkan, penurunan proyeksi ekonomi itu dipengaruhi oleh penyebaran virus corona yang terus berlanjut. Sementara sistem kesehatan seperti kewalahan menangani pandemi tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, IMF memproyeksi perekonomian Indonesia akan pulih dan tumbuh positif 6,1 persen di tahun depan. Proyeksi ini tetap sama seperti di Juni lalu.

Dewan Komisaris dan Direksi Vale Dirombak

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan adanya perombakan pengurus perusahaan. Penambahan di kursi dewan komisaris dan direksi ini dilakukan usai 20 persen saham Vale resmi dibeli holding BUMN tambang senilai Rp 5,52 triliun pada Rabu (7/10).
Dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip kumparan, Rabu (14/10), jumlah komisaris bertambah dari 7 orang menjadi 10 orang. Dengan penambahan kursi komisaris ini, Rudiantara yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Vale digeser menjadi Komisaris Independen. Jabatan Wakomut Vale hanya diduduki dirinya sebulan.
Mantan Menkominfo, Rudiantara. Foto: Aulia Rahman/kumparan
Kursi Wakomut Vale sekarang diduduki oleh Ogi Prastomiyono. Dia merupakan Direktur Layanan Strategis PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum yang merupakan induk holding BUMN tambang.
ADVERTISEMENT
Berikut Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Vale Indonesia yang Baru:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Mark James Travers Wakil Komisaris Utama: Ogi Prastomiyono Komisaris: Nobuhiro Matsumoto Komisaris: Luiz Fernando Landeiro Komisaris: Cory McPhee Komisaris: Rizal Sukma Komisaris: Alexandre Silva D'Ambrosio Komisaris Independen: Raden Sukhyar Komisaris Independen: Rudiantara Komisaris Independen: Dwia Aries Tina Pulubuhu
Dewan Direksi
Direktur Utama: Nicolas D. Kanter Wakil Direktur Utama: Andriansyah Chaniago Direktur: Febriany Eddy Direktur: Bernardus Irmanto Direktur: Agus Superiadi Direktur: Dani Widjaja Direktur: Vinicius Mendes Ferreira