Populer: Penampakan Kereta Cepat Jakarta Bandung; RI Jauh dari Resesi

6 Agustus 2022 6:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
China mulai mengirim rangkaian kereta listrik atau electric multiple unit (EMU) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
Berita lainnya yang paling banyak dibaca adalah Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tumbuh 5,44 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.
Penampakan Kereta Cepat Jakarta Bandung
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) secara resmi mulai dikirim dari China menuju Indonesia pada Jumat lalu. Pengiriman rangkaian kereta ke Indonesia ini menandai sejumlah catatan penting.
Ada 11 rangkaian kereta yang akan dikirim, termasuk satu unit kereta inspeksi. Produksi seluruh rangkaian kereta cepat dilakukan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang di Qingdao, Provinsi Shandong, China, sejak November 2021 lalu.
Mengutip laman PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan generasi terbaru CR400AF. Pengoperasiannya didukung teknologi CTSC 3/GSM-R network dan fiber optik. Sementara sistem keamanannya menggunakan Internal dan Eksternal Lighting Protection System pada konstruksi KCJB.
ADVERTISEMENT
Meskipun mampu dipacu hingga kecepatan 350 km per jam, rangkaian kereta cepat KCJB diklaim memiliki getaran dan tingkat kebisingan di bawah ambang batas.
BPS Puji Pemerintah Keren! RI Jauh dari Resesi
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kepala BPS, Margo Yuwono menyebut, sinergi pemerintah sangat baik pada kuartal II. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,44 persen.
"Pemerintah keren fiskal dan moneter bekerja secara kompak dan terukur sehingga dampak ke ekonomi kita 5,44 persen itu bagus banget menurut saya. Kalau sampai sekarang keren jauh dari kata resesi. tapi kuartal III, kuartal IV, dan seterusnya kita tunggu ya bagaimana kondisi berikutnya," kata Margo ketika menjawab pertanyaan kumparan di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (5/8).
Konsumsi rumah tangga jadi sumber tertinggi dari produk domestik bruto (PDB) berdasarkan pengeluaran. Tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 5,51 persen dan distribusi 51,4 persen juga didukung oleh adanya momentum Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
Faktor lainnya yang juga menyokong pertumbuhan ekonomi adalah pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh 3,07 persen atau distribusi 27,31persen dan ekspor tumbuh 19,74 persen atau distribusi 24,6 persen.