Populer: Petani Malas Tanam Kedelai; Hary Tanoe Akuisisi Perusahaan Migas

19 April 2022 4:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hary Tanoesoedibjo. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hary Tanoesoedibjo. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan kian malasnya petani lokal menanam kedelai. Ini dipicu mahalnya biaya produksi serta murahnya harga jual.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut jadi salah satu berita populer kumparanBisnis pada Senin (18/4). Soal Pengusaha Hary Tanoesoedibjo mengakuisisi perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di Papua Barat, jadi berita lainnya yang ramai dibaca. Berikut rangkumannya:

Alasan Petani Malas Tanam Kedelai

Dirut Bulog mengungkapkan petani lokal mulai tidak bersemangat menanam komoditas kedelai. Ini dipicu mahalnya biaya produksi ditambah murahnya harga jual di pasaran.
"Persoalannya harganya harus imbang karena cost-nya tinggi petani malas, mending nanam jagung satu hektar bisa menghasilkan 8-9 ton begitu, kalau kedelai hanya 1,5-2 ton tapi dihargai lebih murah," ujar Buwas.
Kualitas kacang kedelai pada acara pengadaan dan penyaluran kedelai 2022 di Gudang FKS Multiagro, Bekasi, Senin (18/4) Foto: Galang/kumparan

Hary Tanoesoedibjo Akuisisi Perusahaan Migas di Papua Barat

Perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) melakukan aksi korporasi untuk mengakuisisi 85 persen saham PT Suma Sarana.
ADVERTISEMENT
Suma Sarana telah menandatangani Production Sharing Contract Blok Semai III di Papua, serta memiliki 100 persen dari participating interest di PSC Blok Semai III.
Blok Semai III merupakan salah satu peluang eksplorasi terbaik di Indonesia Timur, dengan estimasi 30 triliun cubic feet (TCF) sumber daya gas yang belum teruji.