Populer: Prabowo Janji Tak Naikkan Pajak; Tabungan di Atas Rp 5 Miliar Turun

31 Januari 2024 6:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto berpidato dalam acara diskusi 'Industri Keuangan dan Pasar Modal dalam Roadmap Menuju Indonesia Emas' di Grand Ballroom Ritz Carlton Ballroom Pacific Place, Jakarta, Senin (29/1/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto berpidato dalam acara diskusi 'Industri Keuangan dan Pasar Modal dalam Roadmap Menuju Indonesia Emas' di Grand Ballroom Ritz Carlton Ballroom Pacific Place, Jakarta, Senin (29/1/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji tidak akan menaikkan pajak jika terpilih dalam Pilpres 2024 menjadi berita populer di kumparanBISNIS pada hari Selasa (30/1).
ADVERTISEMENT
Kabar lainnya yang ramai dibaca publik yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pertumbuhan tabungan melambat di atas Rp 5 miliar. Berikut rangkumannya:
Prabowo Janji Tak Akan Naikkan Pajak Jika Jadi Presiden
Prabowo berjanji tidak akan menaikkan pajak jika terpilih sebagai Presiden. Justru, dia ingin membuat penerimaan pajak menjadi lebih baik dan efisien.
"Pajak masalahnya adalah bagaimana kita efisien mengumpulkan pajak itu. Bukan naikin pajak itu. Jadi yang ingin kita bicara adalah bagaimana penerimaan itu lebih baik lebih efisien," kata Prabowo di Pacific Place, dikutip Selasa (30/1).
Menteri Pertahanan itu mengatakan, tax ratio Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga. Pada 2023, tax ratio Indonesia berada di level 10,21 persen.
"Kamboja sudah 18 persen, Thailand sudah 18 persen, Vietnam 18 persen. Saya bertanya, apa bedanya kita dengan orang Thailand, Vietnam? Kan sama orang Asia. Kalo mereka bisa, kita juga pasti bisa," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyinggung terkait kekayaan negara yang melimpah namun belum dimanfaatkan dengan maksimal. Untuk itu, Prabowo menggenjot program hilirisasi yang digagas oleh Presiden Jokowi dan mampu meningkatkan pendapatan negara. Dia mencontohkan hilirisasi nikel.
"Nikel itu salah satu mineral yang dibutuhkan oleh berbagai industri di dunia, antara lain industri baterai. Kita coba lihat hasil nikel, kalo jadi nikel sulfat meningkatnya 11 kali. Dampak hilirisasi ini sekarang aja sudah naik penghasilan kita," ungkap Prabowo.
LPS Was-was Tabungan di Atas Rp 5 Miliar Turun
Calon nasabah membuat rekening di bank Mandiri, Tangerang Selatan, (15/8/2023). Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menyebut jumlah bank yang mendapat penjaminan mencapai 1.689 bank per juni 2023. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengakui melambatnya pertumbuhan tabungan di atas Rp 5 miliar. Tren penurunan ini terjadi sejak akhir tahun 2023.
Selama tahun 2023, LPS mencatat tabungan di atas Rp 5 miliar tumbuh 14 hingga 15 persen. Namun, di Januari 2024 hanya tumbuh 3,51 persen.
ADVERTISEMENT
“Tabungan di atas Rp 5 miliar kalau kita lihat trennya turun terus dari akhir tahun lalu sampai sekarang trennya turun terus," kata Purbaya dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (30/1).
Menurut Purbaya, mayoritas pemilik tabungan di atas Rp 5 miliar adalah korporasi. Dia mengaku was-was dengan tren melambatnya pertumbuhan tabungan jumbo itu.
“Dugaan kami ini sebagian besar adalah korporasi. Kita juga takut, apakah ini menandakan mereka enggak punya duit,” ungkap Purbaya.
Purbaya menduga tren pemakaian uang korporasi sudah beralih. Mereka lebih suka memakai uang sendiri untuk melakukan ekspansi bisnis ketimbang melakukan pinjaman di bank.