Populer: RI Buka Peluang Genjot Produksi Batu Bara; Nama Yusuf Mansur Dicatut

16 Januari 2021 8:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara tempat penumpukan sementara batu bara di Muarojambi, Jambi, Selasa (21/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara tempat penumpukan sementara batu bara di Muarojambi, Jambi, Selasa (21/4). Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
ADVERTISEMENT
Harga batu bara yang naik membuat pemerintah berencana genjot produksi pada tahun ini. Meski demikian peningkatan produksi ini akan dilakukan sejalan dengan adanya dinamika harga batu bara global.
ADVERTISEMENT
Berikutnya ada berita mengenai Ustaz Yusuf Mansur, dicatut orang tak bertanggung jawab untuk menggalang dana pembelian saham BRI Syariah. Praktik penipuan yang mencatut namanya ini, diungkapkan sendiri oleh Yusuf Mansur.
Dua berita ini merupakan berita populer yang terjadi pada Jumat (15/1). Berikut kumparan merangkum kedua berita tersebut:

Harga Meroket, Pemerintah Buka Peluang Genjot Produksi Batu Bara

Batu bara menjadi komoditas yang harganya mulai merangkak naik meski masih ada pandemi. Pemerintah pun membuka peluang untuk menggenjot produksi di dalam negeri. Tahun ini, target produksi batu bara sudah ditetapkan sebesar 550 juta ton, sama seperti tahun lalu. Sedangkan realisasi produksi sepanjang 2020 mencapai 561 juta ton atau lebih tinggi dari target.
ADVERTISEMENT
Dari target produksi 550 juta ton tahun ini, jatah batu bara domestik 137,5 juta ton. Tahun lalu, realisasi batu bara yang dijual di dalam negeri hanya 132 juta ton dari target 155 juta ton.
"Pemerintah sudah tetapkan rencana produksi, namun jika terjadi dinamika dalam perjalanannya yang menguntungkan negara, kita terbuka. Itu pun dilakukan hati-hati yang secara regulasi memungkinkan," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Ridwan Djamaluddin dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1).
Dilansir dari situs barchart.com, harga batu bara ICE NewCastle per Kamis (14/1), mencapai USD 89 per ton. Padahal, Agustus 2020 lalu harganya sempat anjlok hingga ke USD 52,91 per ton.
Sebuah truk pengangkut pasir melintas di area tambang batu bara Adaro, Kalimantan Selatan. Foto: Michael Agustinus/kumparan
Sementara Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang dikeluarkan Kementerian ESDM per Januari 2021 mencapai USD 75,84 per ton atau naik 27,14 persen dibandingkan HBA Desember 2020. Sedangkan rata-rata HBA tahun lalu hanya sebesar USD 58,17 per ton yang merupakan HBA terendah sejak 2015.
ADVERTISEMENT
Dengan membuka peluang tambahan produksi, kuota ekspor batu bara oleh badan usaha pun berpotensi naik. Tapi, Ridwan belum tahu berapa besarannya jika hal itu terjadi sebab dia tak ingin tambahan produksi membuat harga jualnya di global turun.
"Harga batu bara sedang bagus, namun kita ingin agar harganya tetap bagus. Sehingga pasokan batu bara yang kita sediakan jangan berlebihan," ujar dia.

Duh! Nama Yusuf Mansur Dicatut untuk Saweran Rp 2,5 M, Beli Saham BRI Syariah

Nama Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran yang juga pemilik PayTren, Ustaz Yusuf Mansur, dicatut orang tak bertanggung jawab untuk menggalang dana pembelian saham BRI Syariah. Praktik penipuan yang mencatut namanya ini, diungkapkan sendiri oleh Yusuf Mansur.
ADVERTISEMENT
"Verified! Ini JELAS PENIPUAN. Saya enggak ada begini-begini. Beli saham BRIS bukan ke saya. Lewat sekuritas. Mana ada dana beli lewat saya? Mana ada duit beli saham ditransfer juga ke saya? Atau ya lewat Kopindo. Itupun terintegrasi juga ke Aset manajemen dan ke Bahana Sekuritas. Asli. ini mah penipuan," tulis Yusuf Mansur di akun instagram pribadinya, dikutip kumparan, Jumat (15/1).
Yusuf Mansur belakangan memang rajin merekomendasikan pembelian sejumlah saham. Emiten yang kerap dia sarankan untuk dibeli sahamnya oleh masyarakat, umumnya adalah BUMN. Populernya rekomendasi saham dari Yusuf Mansur ini, memunculkan istilah baru yakni Mansurmology.
Yusuf Mansur Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur
Hal ini rupanya dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab, untuk menggalang dana dengan mencatut nama Yusuf Mansur. Dia pun menyarankan para korban untuk melaporkan kasus ini ke aparat berwenang.
ADVERTISEMENT
"Kepada para korban, gampang. Laporin aja. Ntar semuanya terbuka. Dan mana ada bagi hasil BRI Syariah dengan mekanisme kayak gitu? Ngeri amat. Ini saya dengar, korban udah Rp 2,5 miliar. Itu baru yang saya tahu. Sebab nipu itu membawa kepada keserakahan. Jadi pasti demen nipu. Dan bisa banyak korbannya," ujar Yusuf Mansur.
Dalam postingan di akun instagramnya itu, Yusuf Mansur mengunggah tangkapan layar sebuah grup whatsapp yang berisi kegiatan penggalangan dana untuk membeli saham BRI Syariah. Penggalang dana di grup whatsapp itu menggunakan nama 'Ustdz Yusuf Mansyur'.
"Mangga dilaporkan aja ke kepolisian. Palingan saya jadi saksi. Wong itu nomor pasti BUKAN NOMOR HAPE SAYA. Dinamainnya aja, saya. Itu pun, salah. Saya mana pernah nulis pake 'y'? Mansur. Bukan Mansyur," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Yusuf Mansur menyesalkan modus pelaku penipuan ini, terlebih di tengah upaya membangkitkan ekonomi umat. Khususnya dalam membesarkan BUMN, yang nota bene milik bangsa dan negara.