Populer: Utang Pemerintah Naik Rp 86 T hingga Ramalan Rekor Harga Emas

18 Juni 2020 6:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Utang pemerintah Indonesia yang terus mengalami kenaikan di tengah masa pandemi menjadi sorotan masyarakat. Beritanya pun lantas menjadi salah satu yang paling diminati para pembaca kumparanBisnis.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, harga emas yang diramal bakal tembus USD 2.000 per Troy Ounce pun juga menjadi trending. Hingga, pernyataan Kemenkeu yang menyebut ekonomi Indonesia terancam bergerak ke skenario sangat berat pun banyak mendapatkan perhatian masyarakat.
Berikut kumparan merangkum berita populer:

Dalam Sebulan, Total Utang Pemerintah Naik Rp 86 Triliun

Total utang pada akhir Mei 2020 mencapai Rp 5.258,57 triliun. Naik 1,6 persen atau Rp 86,09 triliun dari bulan sebelumnya Rp 5.172,48 triliun.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, total utang pemerintah pusat tumbuh 15,09 persen atau Rp 686,68 triliun.
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Mengutip data APBN KiTa edisi Juni 2020, Rabu (17/6), utang pemerintah tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 4.442,90 triliun dan pinjaman sebesar Rp 815,66 triliun.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, SBN domestik sebesar Rp 3.248,23 triliun dan dalam bentuk valuta asing (valas) sebesar Rp 1.194,67 triliun.
Sementara untuk pinjaman, terdiri dari pinjaman luar negeri Rp 805,72 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp 9,94 triliun. Khusus pinjaman luar negeri terdiri dari bilateral Rp 316,68 triliun, multilateral Rp 446,69 triliun, dan commercial bank Rp 42,35 triliun.

Harga Emas Diramal Tembus USD 2.000 per Troy Ounce, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Produsen perhiasan, PT Hartadinata Abadi Tbk memprediksi harga emas bisa mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di level USD 2.000 per troy ounce di akhir tahun.
Mengutip CNN, harga emas pernah mencapai puncak tertinggi sepanjang sejarah pada tahun 2011 di level USD 1.917,90 per troy ounce. Adapun, saat ini harga emas berada di level sekitar USD 1.725 per troy ounce.
ADVERTISEMENT
“Maksimum mungkin bisa melihat harga pergerakan USD 2.000 per troy ounce akhir tahun. Itu kalau situasi luar biasa,” ungkap CEO Hardinata Abadi Sandra Sunanto saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) daring, Rabu (17/6).
Pekerja melayani konsumen perhiasan emas di salah satu pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/9). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Ia mengakui, harga emas dalam beberapa hari memang cenderung turun. Namun, kata Sandra, tak menutup kemungkinan harga emas akan rebound jika terjadi perang dagang yang semakin panas antara AS-China, lalu ada gelombang kedua pandemi COVID-19.

Kemenkeu: Ekonomi RI Terancam Bergerak ke Skenario Sangat Berat

Pemerintah memproyeksi ekonomi domestik tahun ini terancam bergerak ke skenario sangat berat. Dalam skenario ini, pertumbuhan ekonomi ditargetkan minus 0,4 persen.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, perekonomian Indonesia terancam bergerak dari skenario berat menjadi sangat berat hingga akhir tahun. Hal tersebut lantaran adanya tekanan yang sangat berat terhadap perekonomian akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam skenario berat pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih tumbuh di kisaran 2,3 persen. Sementara untuk skenario sangat berat pertumbuhan ekonomi akan mengalami kontraksi 0,4 persen.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I hanya 2,97 persen, ini menunjukkan koreksi aktivitas ekonomi dan mengindikasikan tekanan berat sepanjang 2020. Ekonomi terancam bergerak dari skenario berat menjadi sangat berat," ujar Febrio saat video conference, Rabu (17/6).
Dia melanjutkan, untuk itu penanganan pandemi virus corona di dalam negeri harus terus diperkuat dan dilaksanakan secara efektif. Dengan demikian, pemulihan diharapkan bisa berjalan secara bertahap.
Hingga saat ini, kata Febrio, pemerintah telah melakukan realokasi dan refocusing anggaran pada tiga hal, yaitu kesehatan, jaringan pengaman sosial, dan bantuan untuk dunia usaha guna menahan kejatuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT