Potensi Kerugian Ritel Akibat Virus Corona Capai Rp 500 Miliar

12 Februari 2020 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mal. Foto: Jarmoluk via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mal. Foto: Jarmoluk via Pixabay
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengakui dampak virus corona yang sangat besar terhadap industri ritel tanah air. Dampak paling signifikan yaitu tergerusnya transaksi ritel dari turis asing asal China.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Aprindo Roy Mande memperkirakan, kerugian transaksi yang terjadi akibat virus corona mencapai sekitar Rp 500 miliar. Jumlah tersebut dengan asumsi setiap wisatawan dari China menghabiskan uang belanja Rp 1 juta per orang dan jika di rata-rata wisatawan China sebanyak 500.000 selama satu kuartal. Sementara dalam setahun turis China sebanyak 2 juta orang.
"Berapa kerugian kita hitung saja dari rilis resmi pariwisata (2 juta turis China dalam setahun). Nah rilis resmi pariwisata bisa dicek. Kalikan saja nilai transaksi per hari rata-rata Rp 1 juta," katanya saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (12/2).
Suasana Mall ITC Kuningan, Jakarta, Sabtu (25/1). Foto: Abdul Latif/kumparan
Roy melanjutkan, dampak dari kerugian transaksi ini bisa semakin besar jika virus corona terus saja berlalu. Beberapa lokasi yang cukup tergerus signifikan lantaran terhambatnya wisatawan asal China seperti di Bali, Sulawesi Utara, Manado.
ADVERTISEMENT
"Dampak terhadap transaksi nah itu yang kami rasakan, sangat signifikan. Karena berkurangnya wisatawan dari China. Jadi dampak produk enggak khawatir tapi dampak transaksi kami khawatirkan dari China kan ditutup sekarang," jelasnya.
Roy pun mengakui dampak kerugian transaksi ini akan menggerus omzet peritel. Hanya saja ia belum menghitung secara utuh berapa proyeksi penurunan omzet peritel akibat dampak dari virus corona.
"Kalau dari sisi produk hanya sebagian kecil itu produk. Yaitu yang berkaitan dengan buah-buahan," imbuhnya.