PP Presisi Catat Laba Bersih Rp 39,2 Miliar di Kuartal I 2022, Tumbuh 27 Persen

11 Mei 2022 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
ADVERTISEMENT
PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (PPRE) atau PP Presisi mencatat laba bersih Rp 39,2 miliar di kuartal I 2022. Realisasi tersebut tumbuh 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) Rp 30,9 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan Manrisk & Legal PP Presisi M Arif Iswahyudi mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut didorong dari pendapatan perseroan yang juga meningkat 24,7 persen (yoy) sebesar Rp 829 miliar.
Dia melanjutkan, kenaikan pendapatan disumbang dari sektor konstruksi yang termasuk di dalamnya proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan sebesar Rp 753,5 miliar atau 90,8 persen dari total pendapatan. Segmen usaha jasa pertambangan juga berkontribusi sebesar Rp 137 miliar atau lebih besar dari tahun lalu sebesar Rp 32 miliar.
"Peningkatan tersebut berasal dari proyek jasa pertambangan yaitu Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU dan Jalan Hauling HPJ, serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Indrapura Kisaran, Proyek Kolaka, Proyek PLTU Sulut Site Development, Proyek Dermaga Belinyu, Proyek Bandara Sentani dan Sepinggan Balikpapan, Proyek Tol Cinere Kukusan, dan Proyek Revitalisasi Bandara Halim," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Rabu (11/5).
ADVERTISEMENT
Perseroan juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak usaha, LMA, sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp 11,2 miliar pada kuartal pertama ini.
"Posisi keuangan kami juga mengalami penguatan yang ditandai dengan peningkatan total aset sebesar 3,3 persen dari sebesar Rp 7,02 triliun (31 Desember 2021) menjadi Rp 7,26 triliun (31 Maret 2022)," kata Arif.
Sementara itu total utang meningkat 1,3 persen, dari sebesar Rp 2,15 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp 2,18 triliun 31 Maret 2022). Hal ini seiring dengan pembiayaan capex pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung pertumbuhan perolehan kontrak baru pada jasa pertambangan.
ADVERTISEMENT
Total ekuitas juga meningkat sebesar 1,3 persen, dari sebesar Rp 2,97 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp 3,01 triliun di 31 Maret 2022, seiring dengan peningkatan laba bersih Perseroan.
"Dari sisi kinerja, peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, kami harapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan," tambahnya.