PP Presisi Raih Kontrak Baru Rp 1,5 T hingga April 2022

18 Mei 2022 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PP Presisi. Foto: Instagram/@ptpp_presisi
ADVERTISEMENT
Emiten konstruksi, PT PP Presisi Tbk (PPRE), menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 500 miliar. Sehingga sampai dengan April 2022, perusahaan telah mengantongi total perolehan kontrak baru sebesar Rp 1,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Total perolehan tersebut didapat antara lain dari proyek Addendum Hauling Services Weda Bay Nickel (WBN), Pembangunan Jalan Empu Nala Mojokerto (PUPR), Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma (WIKA), Pembangunan Jalur Kereta Api Elevated Sumut Binjai (Kemenhub). Selain itu yakni Pembangunan Cimanggis Warehouse (TOTAL), Pekerjaan Timbunan Pasir Semarang Demak Seksi II (PTPP), dan Pembangunan Jalan Tol Serang Panimbang (SRBGC).
“Peningkatan perolehan kontrak baru tersebut meningkatkan optimisme kami dalam meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan. Adanya perolehan kontrak baru yang cukup besar tentunya memberikan kepastian dan jaminan bagi kami untuk terus berproduksi," ujar Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar dalam keterangan tertulis, Rabu (18/5).
Hingga akhir April 2022, dua lini bisnis utama perusahaan yang telah mendominasi perolehan pasar yakni 58,57 persen dari civilwork dan 35,13 persen dari mining services. Penambahan kontrak baru pada civilwork saat ini diperoleh dari pasar eksternal sebagai maincontractor, antara lain pada Proyek Pembangunan Jalan Empu Nala, Tol Serang Panimbang dan KA Sumut Binjai.
ADVERTISEMENT
Sedangkan perolehan kontrak baru dari jasa pertambangan, lanjutnya, diperoleh dari peningkatan kepercayaan pemberi kerja terhadap kinerja perusahaan, yaitu dari proyek jasa pengangkutan (hauling services) Proyek Weda Bay Nickel.
Adapun dari segmen pemberi kerja, hingga April 2022, 92,80 persen segmen pasar Perseroan didominasi oleh pasar nongrup dan sisanya yakni sebesar 7,20 persen berasal dari group (PTPP). Hal ini diharapkan akan semakin meningkatkan positioning Perseroan di pasar eksternal sekaligus menunjukkan kapabilitas perusahaan untuk bermain sebagai main kontraktor, terutama pada pangsa pasar konstruksi infrastruktur.
“Untuk kuartal II di 2022, kami menargetkan tambahan kontrak baru sebesar Rp 700 Miliar hingga Rp 900 miliar, dengan fokus segmen antara lain pada civilwork infrastruktur, mining development, serta beberapa dari proyek structurework yang sedang kami garap. Kami harapkan, perolehan kontrak tersebut dapat menjadi produksi secara optimal dan berkontribusi dalam pencapaian laba perseroan," tambahnya.
ADVERTISEMENT